GenPI.co - Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar merasa heran masyarakat sering disuguhkan diskusi seputar hasil survei capres dan cawapres.
Dia juga menyayangkan agenda yang digelar belakangan juga hanya dipenuhi deklarasi pendukung figur capres.
Menurut Haris, hal tersebut kurang menjawab persoalan bangsa yang tengah dihadapi saat ini.
"Itu saja praktik hari ini. Enggak ketemu substansinya," ujarnya di acara KedaiKopi di Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (20/11).
Haris juga menyoroti banyaknya pendukung capres yang asyik dengan agendanya masing-masing padahal perhelatan KTT G20 tengah dilangsungkan.
Dia menganggap isu KTT G20 lebih penting untuk didiskusikan.
"Meeting G20 hasilnya 19 hal, mulai kesehatan, pangan, hingga digital, enggak ada kelompok pendukung capres yang mendiskusikan. Semua sibuk tur, deklarasi, lalu posting di media sosial," ujarnya.
Sementara itu, Haris menyampaikan sebaiknya nama figur yang digadang-gadang maju pada Pilpres 2024 perlu diuji kemampuannya dalam menuntaskan persoalan.
Dia menyebutkan jangan sampai calon pemimpin yang maju nantinya tak teruji menangani persoalan.
"Saya memberikan contoh, Anies kasih syarat (cawapres, red), terus Demokrat dan PKS kayak saling gocek-gocekan. Seharusnya AHY bisa apa? Semestinya PKS bertanya itu. Aher bisa apa? Demokrat juga tanya itu," tuturnya.
Haris juga menyebut jika memang Menteri BUMN Erick Thohir maju sebagai cawapres, seharusnya ditanyakan juga beberapa hal.
"Kenapa mukanya Erick Thohir ada di mana-mana? Agendanya apa? Gosipnya jadi wapres, apakah bisa beda dengan Maruf Amin? Isi itu yang seharusnya diungkap," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News