Sejumlah Kampus Tolak Gerakan #Gejayanmemanggil

23 September 2019 15:27

GenPI.co Ajakan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan untuk gelaran #Gejayanmemanggil, telah menyeruak sejak hari Minggu kemarin (22/9) malam. Terkait ajakan itu, beragam tanggapan ada yang mendukung aksi ini, ada pula yang menolak.

Sejumlah pihak yang tidak menyetujui aksi ini ialah dari sejumlah rektor di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka bahkan mengeluarkan surat resmi yang menyatakan tidak terlibat dan tidak mendukung aksi #Gejayanmemanggil yang digelar di pertigaan Jalan Colombo, Gejayan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin siang.

Mengutip media ANTARA, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono melalui surat edaran yang diterbitkan, Senin, menegaskan bahwa aksi tersebut diminta untuk tidak melibatkan UGM dalam bentuk apa pun dan segala hal yang dilakukan atas aksi tersebut menjadi tanggung jawab pribadi.

"UGM tidak terlibat dan mendukung aksi tersebut," kata Panut dalam Surat Edaran bernomor 6909/UN1.P/HMP/HM/2019.

Panut dalam edaran itu juga mengatakan bahwa kegiatan akademik pada 23 September tetap berjalan seperti biasa. 

Sementara, Rektor Universitas Sanata Dharma, Johanes Eka Priyatma, dalam surat edarannya turut menuliskan hal serupa. Menyebut pihak kampus tidak terlibat dan terikat dalam gerakan tersebut.

Hal ini juga dilakukan oleh kampus UII. Dekan Fakultas Hukum UII, Abdul Jamil menyebut pihaknya tak mengizinkan para mahasiswanya turun mengikuti aksi tersebut.

"Sebab sikap FH UII jelas dan langkah yang akan diambil adalah jalur konstitusional dan juga dalam demo hari ini tidak jelas siapa yang bertanggungjawab. Dalam seruan-seruan yang beredar tidak jelas penanggungjawabnya begitu. Saya mengizinkan jika sudah jelas siapa yang bertanggungjawab dalam ajakan demo tersebut," kata Abdul.

Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta juga mengeluarkan edaran serupa. Rektor Johanes Eka Priyatma menyatakan USD tidak terlibat langsung dan terikat secara institusional dalam gerakan tersebut.

Dalam edaran yang ia tandatangani, Eka menegaskan USD tidak mendukung gerakan tersebut oleh karena tidak jelasnya tujuan dan penanggungjawabnya. 

Baca juga:

Presiden Gelar Rapat Tertutup Bahas Wamena dan Kondisi Indonesia

Dampak Kabut Asap, Langit Jambi Berubah Merah Mirip Planet Mars

USD lebih memilih untuk mengambil langkah preventif demi menjamin keselamatan, keamanan, dan ketertiban kampus. 

Aksi #GejayanMemanggil diselenggarakan sebagai bentuk protes beberapa revisi undang-undang kontroversial. Seperti Revisi Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. (ANT)

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co