GenPI.co - Terdakwa Obstruction Of Justice Arif Rachman Arifin mengaku awalnya tak mengenal sosok Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sampai akhirnya mengetahui ajudan Ferdy Sambo tersebut masih hidup seusai menonton rekaman CCTV.
Arif menerangkan awalnya diajak Chuck Putranto menonton rekaman CCTV yang memperlihatkan situasi sekitar rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dia mengaku tak mengenal sosok Brigadir J ketika muncul dalam rekaman CCTV.
Oleh karena itu, dia merasa tak ada yang janggal saat pertama kali menonton rekaman tersebut.
"Jadi, Saya bilang, 'Oh, sudah sesuai ini' Chuck terus ngomong, 'Lho, Yosua masih hidup ini,' Saya bilang, 'Lho, yang mana Yosua?' Dia bilang, 'Ini, Bang, yang kaus putih'," ucap dia menceritakan momen saat itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (22/12).
Akan tetapi, Arif mengaku masih tak percaya yang mengenakan kaus putih merupakan Brigadir J.
Sebab, dia melihat Brigadir J di ruang autopsi mengenakan kaus merah.
"Saya respons, 'Kausnya merah,' Dia bilang, 'Lho, Abang, tahu dari mana merah?' Saya jawab, 'Kan, saya lihat di rumah sakit meja autopsi kayak tumpukan baju ada kaus warnanya merah,' Chuck bilang, 'Mungkin itu darah, Bang. Ini Yosua, Bang'," ujarnya.
Setelah diberitahu Chuck, Arif mengaku kaget mengetahui Brigadir J masih hidup.
"Saya bilang, 'Yakin Chuck?' Dia jawab, 'Yakin,' Baru saya sudah mulai kaget," ungkapnya.
Arif menerangkan Baiquni Wibowo juga baru tahu sosok Brigadir J seusai melihat rekaman tersebut.
Dia mengungkapkan langsung keluar dari rumah Ridwan seusai menonton rekaman tersebut.
Arif mengatakan video rekaman yang ditontonnya menunjukkan pukul 17.00 WIB lebih.
Adapun Brigadir J meninggal karena ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.
Sementara itu, Arif Rachman Arifin didakwa terlibat dalam perintangan penyidikan kasus Brigadir J.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News