GenPI.co - Langkah ketua umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang belum juga mengumumkan bakal calon presiden (capres) yang diusung pada Pemilu 2024 menuai sorotan tajam.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menduga Megawati ketakutan lantaran elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih tinggi dari pada Ketua DPR Puan Maharani.
“Bisa jadi, Megawati takut adanya penolakan terhadap Puan dan belum yakin prakondisi itu sudah terbentuk di kadernya,” ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Rabu (11/1).
Oleh sebab itu, menurutnya, Megawati akan mengumumkan capres di menit-menit akhir sebelum pencalonan capres dan cawapres.
Meski demikian, menurut Jamiluddin, ada keuntungan dan kerugian jika Megawati memutuskan untuk memilih capres dan cawapres terlambat.
“Keuntungannya, PDIP tidak akan risau dan bermasalah bila memunculkan capres dengan elektabilitas tinggi pada menit-menit akhir,” tuturnya.
Dengan demikian, menurutnya masa kampanye pilpres bisa dilakukan untuk meneguhkan calon pemilih saja.
Namun, menurut Jamilludin, kondisi tersebut akan memberi kerugian kepada PDIP apabila elektabilitas capres yang diusung rendah.
“Sebab, masa kampanye presiden yang relatif singkat tentu sulit untuk mendongkrak elektabilitasnya. Hal ini kiranya akan menyulitkan PDIP untuk menang tiga kali berturut-turut,” ujar Jamiluddin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News