Airlangga Hartarto Unggul di Survei JJI, Pengamat Beber Alasannya

25 Juni 2023 11:30

GenPI.co - Survei yang dilakukan Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) menghasilkan Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden 2024 terkuat pada Pilpres mendatang. 

Hasil tersebut cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya hanya ada tiga nama yang sering disebut sebagai capres unggulan. 

Ketiga nama capres unggulan tersebut adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Sedangkan Airlangga muncul setelah dicalonkan secara langsung oleh Partai Golkar.

BACA JUGA:  Pantau Stasiun Gambir, Menteri Airlangga: Aktivitas Ekonomi Berjalan Normal

JJI meneliti sejauh mana reaksi dan preferensi masyarakat terhadap tokoh bakal capres dan parpol yang akan jadi pilihan mereka nanti dengan melakukan jajak pendapat tentang keinginan masyarakat terkait sosok yang presiden di masa mendatang. 

Tema yang diangkat yakni 'Potret Suara Masyarakat Jelang Pemilu 2024'

BACA JUGA:  Pelaku Usaha Pilih Airlangga Hartarto Jadi Presiden, Kata Survei CNN

Sementara itu, dari hasil penelitian ini didapati bahwa jumlah responden yang pernah memberikan hak pilih pada pemilu lalu sebanyak 60,7 persen dan yang baru akan memberikan hak pilihnya pada pemilu 2024 sebanyak 39,3 persen.  

Agusta Irawan selaku Koordinator JJI mengatakan, Pilpres 2024 menjadi daya magnet bagi masyarakat untuk mengukur preferensi pilihan politik publik. 

BACA JUGA:  Pengamat Sarankan Airlangga Hartarto Maju Capres 2024, Ini Alasannya

Pada penelitian ini yang jadi objek penelitian hanya pada tokoh bakal capres yang sangat mungkin bisa maju sebagai capres pada pilpres 2024 yaitu Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto serta Parpol yang ada di DPR RI saat ini.  

Agusta menyatakan bahwa dalam penelitian ini di dapati bahwa mayoritas responden atau 90,8 persen menginginkan sosok capres dan cawapres yang penting kandidat tersebut mampu menerapkan kebijakan pro stabilitas, pro jobs, pro environment. 

Kriteria sosok dari sisi kemampuan seorang presiden yang diinginkan masyarakat 91,7 persen yang mampu dan punya pengalaman dalam mengelola perekonomian nasional sehingga berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat 80,9 persen.

"Masyarakat menginginkan presiden berani dan punya nyali tidak mudah ditekan oleh para pemilik modal atau negara asing yang sering merugikan masyarakat. 89,8 persen masyarakat menginginkan presiden yang tidak pro terhadap Tenaga Kerja Asing yang unskill seperti masuknya TKA China disektor pertambangan dan lain-lain," ujar Agusta dari rilis yang diterima GenPI.co, Minggu (25/6). 

Namun, jika dilihat melalui elektabilitas calon presiden (capres) dari hasil penelitian JJI menunjukkan jika pilpres digelar hari ini dari beberapa tokoh yang dipilih yakni sebanyak 34,8 persen memilih Airlangga Hartarto, sebanyak 29,2 persen Prabowo Subianto.

Kemudian 18,7 persen memilih Ganjar Pranowo, sebanyak 7,8 persen memilih Anies Baswedan, kemudian selebihnya belum menentukan pilihan 9,5 persen.

Kepuasan Masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin di bidang perekonomian 89,3 persen, Kesejahteraan sosial 71,8 persen. Bidang Hukum dan Keamanan 80,2 persen , Kesehatan dan Pendidikan 70,9 persen, sosial politik 73,8 persen.

Menanggapi hasil survei JJI, pengamat Politik dan juga dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta, Ludiro Madu menilai bahwa masyarakat mulai melihat sosok calon presiden yang lebih memahami tentang keadaan masyarakat seperti persoalan ekonomi.

Maka tidak heran bila Airlangga Hartarto unggul karena dianggap mampu mengurusi ekonomi Indonesia.

"Saya melihat Airlangga Hartarto unggul dari survei JJI, karena masyarakat anggap mampu urus ekonomi," kata Ludiro.

Ludiro mengatakan, Airlangga mampu menerapkan kebijakan pro stabilitas, pro jobs, pro environment, karena pengalaman di bidang ekonomi dan persoalan lainnya.

Selain itu, kata Ludiro, citra positif Airlangga di mata publik saat ini juga mendongkrak elektabilitas Airlangga sebagai capres. Ini juga bisa menambah nilai bagi Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut.

"Citra Positif Airlangga di mata publik mendongkrak elektabilitas Airlangga sebagai capres, hal ini juga menambah nilai," ujarnya.

Menurut dia, Partai Golkar di Pemilu 2024 dapat menjadi partai yang dipilih masyarakat ditambah adanya figur Airlangga. 

Lebih lanjut, dia menyebutkan, peluang Airlangga menang di pilpres 2024 sangat besar jika mesin politik Golkar terus berjalan. 

"Peluang menang Airlangga sebagai capres besar jika mesin politik Golkar terus berjalan," ungkapnya.(*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co