GenPI.co - Aktor yang juga komika Pandji Pragiwaksono mengungkapkan alasan terbesarnya tidak memilih capres Prabowo Subianto yakni karena sosok Presiden Jokowi.
Pandji mengatakan hal yang dikhawatirkannya yakni apa yang Jokowi lakukan untuk membuat dinasti politinya berjalan dan bertahan terus.
“Itu yang paling gue khawatirin. Lihat aja tuh menteri-menterinya semua turun tangan secara terbuka mendukung 02 (Prabowo-Gibran),” katanya.
Hal itu dikatakannya dalam video yang tayang di Youtube, di akun Pandji Pragiwaksono yang tayang pada 3 Januari 2024.
Pandji mengungkapkan semua itu berawal Ketua MK Anwar Usman yang merupakan paman dari Gibran Rakabuming Raka mengeluarkan putusan batasan usia capres dan cawapres.
Keputusan itu membuat putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka bisa maju dalam Pilpres 2024.
Prof Jimly Asshiddiqie yang memimpin MKMK pun memantau hasil putusan MK yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres itu.
“Prof Jimly kan udah bilang keputusan itu salah. Pamannya (Anwar Usman) dicopot dari (Ketua MK) akibat kesalahan tersebut,” ujarnya.
Pandji mengungkapkan saat itu respons Presiden Jokowi yakni tidak bisa ikut memberikan campur tangan, karena itu urusan Mahkamah Konstitusi.
“Pak Jokowi bilang apa? ‘Saya nggak bisa bersuara, itu wewenang mereka’. Itu aja sudah salah,” katanya.
Pandji menjelaskan mengenai Trias Politica yang berupa konsep pemisahan kekuasaan yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Menurutnya, adanya Trias Politica ini supaya ada ruang diskusi antara masing-masing kekuasaan. Misalnya ketika DPR RI menggelontorkan UU, tetapi pemerintah tidak setuju maka ada diskusi.
“Tidak mungkin Pak Jokowi nggak tahu. Kalau nggak tahu bahaya. Kalau pura-pura nggak tahu, bahaya juga,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News