Mayoritas Warga Indonesia Ingin Pilpres 2024 Sekali Putaran, Kata Survei

20 Januari 2024 19:51

GenPI.co - Hasil survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas warga Tanah Air ingin Pilpres 2024 sekali putaran.

Hal tersebut terlihat dari hasil survei mereka, di mana pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kokoh berada di puncak.

Pasangan nomor urut dua itu meninggalkan jauh dua pesaingnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

BACA JUGA:  Soal Hasil Survei, Ganjar Pranowo: Masih Ada Waktu Tingkatkan Elektabilitas

Pernyataan tersebut disampaikan Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Prof Dr Hamdi Muluk MSi dalam Press Release Survei Nasional bertajuk Dinamika Psikologis Masyarakat: Pilihan Politik dan Isu Jelang Pemilu.

“Jadi kalau hari ini dilakukan pemilihan presiden dan pakai simulasi suara menggunakan aplikasi persis seperti yang kotak-kotak kertas suara di KPU, pasangan Prabowo-Gibran di angka 43,9 persen, Ganjar-Mahfud 25,9 persen, Anies-Muhaimin 27,2 persen dan yang belum menentukan itu tinggal 2,8 persen,” ujar Hamdi dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (20/1).

BACA JUGA:  Survei Sebut Prabowo Subianto Bisa 1 Putaran Pilpres 2024, TGB: Bagian Mobilisasi

Dikatakan Hamdi, dari elektabilitas tersebut responden atau pemilih merasa yakin atas pilihannya atau tidak akan mengubah pilihannya.

“Pada responden survei ini, pilihan masyarakat cenderung yakin dan tidak akan berubah lagi, sebanyak 82,9 persen menyatakan telah sangat yakin dengan pilihannya, meski masih ada 15,3 persen masih mungkin berubah dan 1,8 persen masih tidak tahu,” paparnya.

BACA JUGA:  Mahfud MD: Hasil Survei Tidak Bisa Jadi Patokan Siapa Pemenang Pilpres 2024

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan mayoritas lembaga survei mengunggulkan pasangan calon pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran.

Sehingga, kata Burhan, Pilpres 2024 ini menjadi ajang pertarungan memperebutkan posisi kedua antara paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia itu juga menjelaskan bahwa saat ini para ilmuwan survei belum bisa memprediksi siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan lolos ke putaran kedua apabila pemilu berlangsung dua putaran.

"Ini ada konsekuensi untuk siapa yang akan menemani Pak Prabowo jika terjadi putaran kedua. Lagi-lagi 'Ijtima Ulama Survei' hari ini, tidak bisa memutuskan apakah Anies atau Ganjar yang lolos putaran kedua," ucapnya.

Hal tersebut didasari dari kesamaan pola yang ditemukan setelah Burhan membandingkan hasil survei dari beberapa lembaga yang melakukan survei.

Di antaranya Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia, Indikator Politik Indonesia, CSIS, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), serta LSI Denny JA.

Sebab, terdapat pola yang sama dari hasil lima survei tersebut yakni perbedaan elektabilitas antara paslon 01 dan 03 dalam Margin of Error.

Dengan demikian, Burhan mengatakan, tidak bisa disimpulkan Anies lebih unggul ketimbang Ganjar meskipun elektabilitas Anies secara absolut di atas Ganjar. Perbedaan tersebut, kata dia, tidak bisa dianggap signifikan secara statistik.

"Yang bisa kami simpulkan, kalau pemilu diadakan pada saat (survei) dilakukan, itu Prabowo lolos putaran kedua. Tetapi siapa yang menemani, kami tidak tahu. Itu terra incognita. Itu misteri Tuhan selain jodoh dan kematian," imbuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co