Skandal Jiwasraya: Keanehan Pernyataan Pak Jokowi dan Sri Mulyani

27 Desember 2019 15:10

GenPI.co - PT Asuransi Jiwasraya (persero) dinyatakan gagal bayar atas klaim 17 ribu nasabahnya.

Analis politik Pangi Sarwi Chaniago kaget, dengan pengelolaan perusahaan pelat merah PT Asuransi Jiwasraya (persero) yang tidak benar hingga gagal bayar itu.

BACA JUGA: Ratna Sarumpaet Blak-blakan Mengenai Prabowo dan Jokowi, Apa Itu?

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menyebut pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah bermasalah sejak sepuluh tahun lalu merupakan hal aneh. 

BACA JUGA: Pemerintahan Disorot, Relawan Jokowi: Indonesia Maju Cuma Mimpi

Menurut penjelasan Pangi, keanehan itu bertambah ketika Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) juga membenarkan pernyataan Presiden Jokowi bahwa BUMN asuransi itu telah bermasalah sejak 2008.

BACA JUGA: Gempa Megathrust dan Tsunami: Bukan Hukuman Tuhan, Tapi Ini...

"Merujuk pada pernyataan itu (Jokowi dan Sri Mulyani, red), maka kasus gagal bayar itu bisa disebut bentuk pembiaran atas buruknya manajemen perusahaan milik negara," ungkap Pangi di Jakarta, Jumat (27/12).

BACA JUGA: Jabatan Strategis Polri Dikuasai "Geng Solo", Mahasiswa Bereaksi

Gagal bayar yang terjadi di Jiwasraya itu berpotensi merugikan keuangan negara Rp 13,7 triliun, serta berdampak pada 5,5 juta pemegang polis.

"Jadi, publik layak curiga atas indikasi praktik curang di tubuh Jiwasraya, bahkan patut dicurigai penggerogotan dilakukan oleh aktor-aktor yang berlindung di balik agenda kekuasaan," ungkapnya.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Didesak Copot Erick Thohir, Arief Ungkap Ini...

Maka dari itu, Pangi mengharapkan kasus Jiwasraya diungkap seterang-terangnya di hadapan publik. 

Pangi mengaku tak bisa berharap banyak kepada pemerintah yang telah terbukti berbuat lalai dan terkesan melakukan pembiaran terhadap persoalan yang berlarut di Jiwasraya.

BACA JUGA: Merinding... Perias Mayat Lakukan 3 Ritual Ini Sebelum Bekerja

"Apalagi berharap pada menteri BUMN (Erick Thohir, red) yang sibuk dengan urusan ecek-ecek urusan motor (Harley-Davidson) dan sepeda (Brompton) yang nilainya hanya ratusan sampai miliaran rupiah," kata Pangi.

Menurutnya, potensi kerugian negara dalam skandal Jiwasraya jauh lebih besar ketimbang kasus Bank Century.

BACA JUGA: Tulang Ikan Menyangkut di Tenggorokan? Ini Cara Mengatasinya...

"Jika kasus ini dibiarkan berlarut-larut, jangan salahkan jika publik mulai curiga kepada pemerintah yang seolah membiarkan para penjahat bersembunyi di balik kekuasaan dan pemerintah hanya sibuk mengurus persoalan remeh-temeh, tetek bengek yang tidak jelas keuntungannya bagi negara dan bangsa," tegasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co