Politikus Gerindra Minta Pemerintah Insaf

17 Mei 2020 20:36

GenPI.co - Politikus Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai pemerintah mematikan produksi dan distribusi dalam mata rantai perekonomian.

Menurut Ferry, kekuatan produksi dalam negeri mati karena digantikan dengan impor barang industri.

BACA JUGA: Intip Gaya Hidup Keluarga Kerajaan Arab Saudi, Astaga...

“Kekuatan produksi pertanian pun dihancurkan lewat impor komoditas pertanian," kata Ferry, Minggu (17/5).

Menurut ketua umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) itu, sektor distribusi berbasis tenaga rakyat dikerdilkan.

Padahal, sambung Ferry, ada lebih dari sepuluh ribu pasar dan sekitar 12 juta pedagang di Indonesia.

BACA JUGA: Dulu Bilang Corona Hoaks, Brian Sekarang Tak Berdaya di RS

Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) itu lantas membandingkan akses yang dimiliki ritel modern.

Menurut Ferry, ritel modern mempunyai akses ke pabrik karena memiliki modal sangat besar.

Selain itu, sambung Ferry, ritel modern juga mendapatkan harga khusus pabrikan.

Di sisi lain, pasar tradisional harus melewati 4-5 mata rantai distribusi untuk mendapatkan komoditas.

“Akhirnya, pasar tradisional akan gulung tikar dan menimbulkan kemiskinan baru," ucap Ferry.

BACA JUGA: 3 Rutinitas Pagi agar Wajah Kinclong Tanpa Skincare

Dia juga menilai pemerintah “alergi” memberdayakan para pedagang pasar di Indonesia.

“Malah kekuatan sitel modern terkesan menjadi anak emas," imbuh Ferry.

Menurut Ferry, pedagang pasar harus mendapatkan perhatian khusus di tengah pandemi virus corona.

Sebab, pihak yang terkena dampak paling berat dari virus corona adalah sektor usaha kecil dan menengah.

"Diharapkan pemerintah segera insaf dan mencari jalan keluar guna memprioritaskan bangkitnya ekonomi rakyat," tutur Ferry.

BACA JUGA: Kisah Menyedihkan Para Selir Kim Jong Un, Astaga…

Beberapa cara bisa dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya adalah menggelontorkan permodalan kepada usaha kecil, menengah dan koperasi. (gir/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co