Puan Maharani Pakai Busana Adat Jambi, Cocok Jadi Capres 2024

17 Agustus 2020 14:50

GenPI.co - Ketua DPR Puan Maharani hadir mengikuti upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-75 tahun di Istana Merdeka, dengan mengenakan pakaian ada Jambi, Tekuluk Bai Bai.

Puan Maharani menarik perhatian warganet karena keunikan pakaian yang dipilih dan dikenakannya pada kesempatan itu. Puan memilih perpaduan warna merah, hitam, dan emas, dalam pakaian adat Jambi tersebut.

BACA JUGA: Begini Bunyi Teks Proklamasi yang Dibacakan Soekarno-Hatta

Warganet pu memberi pujian setinggi langit, dan cocok menjadi calo presiden 2024 dari PDIP Perjuangan.

Pilihan Puan tersebut menjadi kebanggaan tersendiri masyarakat Jambi yang juga banyak yang turut menyaksikan acara tersebut secara langsung melalui virtual atau daring.

Tekuluk merupakan busana warisan leluhur yang sudah ada sejak zaman kerajaan Melayu. Pakaian ini banyak dikenakan perempuan di wilayah Melayu untuk kegiatan sehari-hari.

Puan mengatakan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia harus menjadi momentum untuk menguatkan persatuan dan kerja gotong royong mewujudkan Indonesia maju.

"Indonesia maju adalah tujuan kita semua. Kita bisa mewujudkannya bersama, bergotong royong, dan mengarahkan politik pembangunan nasional kita," kata Puan di Jakarta, Senin (17/8).

Menurut dia, politik pembangunan Indonesia dapat diarahkan untuk mempercepat pembangunan manusia Indonesia, menguatkan industri pangan nasional, penataan industri nasional yang kuat, pemerataan pembangunan infrastruktur, serta optimalisasi reformasi birokrasi.

Dia menegaskan bahwa perjuangan mencapai Indonesia maju harus melalui kerja keras dan keberanian menjadi bangsa yang berdikari dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi.

Puan lalu mengutip pidato Presiden Soekarno tentang ancaman kolonialisme yang disampaikan dalam Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, Jawa Barat.

"Kolonialisme mempunyai juga baju modern, dalam bentuk penguasaan ekonomi, penguasaan intelektual, penguasaan materiil yang nyata, dilakukan oleh sekumpulan kecil orang-orang asing yang tinggal di tengah-tengah rakyat. Ia merupakan musuh yang licin dan tabah, dan menyaru dengan berbagai cara," ujar Puan mengutip pidato Bung Karno.

BACA JUGA: Cantiknya Raisa Membawakan Lagu Indonesia Pusaka

Menurut Puan Maharani, pesan Bung Karno tersebut masih relevan agar bangsa Indonesia mewaspadai dan mampu menangani tantangan zaman, khususnya dalam menghadapi pandemik covid-19. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co