GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diminta Presiden Joko Widodo untuk mencari cara agar pertumbuhan investasi Indonesia tumbuh.
Dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi mengatakan jika pertumbuhan ekonomi tidak bisa plus, paling tidak jangan sampai di atas minus lima persen.
BACA JUGA: Ngeri! Arab Saudi Tangkap Gubernur dan Ratusan Pejabat
Pertumbuhan investasi di Indonesia harus ditingkatkan karena laju perekonomian tidak bisa hanya menggantungkan harapan pada konsumsi rumah tangga saja. Hal ini disebabkan, laju konsumsi masyarakat cenderung stagnan.
Menurut Jokowi, indikasi ini berasal dari realisasi penerimaan pajak yang masih rendah sampai Juli 2020.
Sementara itu, penerimaan pajak masih rendah karena operasional dunia usaha belum bisa maksimal seperti masa normal sebelum pandemi virus corona atau covid-19.
BACA JUGA: Sampai Mati, 4 Zodiak Ini Tak Akan Ingkar Janji
Namun, dia sudah mendapat kesanggupan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Dia menyatakan bisa mencetak realisasi investasi senilai Rp 213 triliun pada kuartal III 2020.
Di sisi lain, Jokowi menekankan peningkatan investasi untuk mendongkrak perekonomian sangat diperlukan.
Sebab, pemerintah tidak bisa mengandalkan ekspor. Padahal pertumbuhan dari indikator ekspor biasanya memberi kontribusi kedua bagi perekonomian pada masa normal sebelum pandemi corona.
BACA JUGA: Dewa Rezeki Tebar Uang, Kerja Keras 4 Zodiak Terlihat Hasilnya
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.
Sementara itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga minus 5,51 persen, investasi minus 8,61 persen, ekspor minus 11,66 persen, dan konsumsi Lembaga Non Profit Penunjang Rumah Tangga (LNPRT) minus 7,76 persen.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News