Ngeri! Jokowi Berubah, Sekarang Sudah Tidak Pro Rakyat

08 Oktober 2020 03:21

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sudah tidak lagi pro kepada rakyat. Hal itu diungkapkan oleh mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha.

Abdillah Toha tampak meragukan Jokowi karena dulu Presiden RI itu pernah mendefinisikan bahwa demokrasi berarti mendengar suara rakyat, tetapi sudah tidak lagi dilakukannya.

BACA JUGADin Syamsuddin Skakmat Jokowi, Isinya Mengerikan!

"Dulu Presiden Jokowi mendefinisikan demokrasi sebagai mendengar suara rakyat. Sekarang mendengar suara siapa? Suara oligarki?" jelasnya lewat akun Twitternya, Selasa (6/9).

Dalam cuitannya, Abdillah Toha menyertakan foto berupa sebuah teks yang di dalamnya memuat pola komunikasi Presiden Jokowi saat debat pilpres.

Isi teks tersebut menyatakan bahwa praktik demokrasi kaum elite jauh dari praktik politik yang pernah dijalankan Presiden Jokowi. 

BACA JUGAFadli Zon Pedas Banget, Sebut Jokowi Ini...

Dalam teks yang diunggah oleh Abdillah Toha juga menyebutkan banyak sekali perubahan pola komunikasi Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo dan Presiden RI.

Teks satu paragraf itu juga memuat pernyataan Jokowi dalam sebuah debat capres yang mendefinisikan demokrasi secara sederhana, yakni mendengar suara rakyat seperti yang sudah dipraktikkan Jokowi saat ia masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Lebih tepatnya saat proses pemindahan sebuah pasar di sana.

"Ada kesan kuat pemimpin nasional tidak lagi mendengar rakyat. Suara partai dan oligarki lebih penting," ungkapnya.

BACA JUGARutin Makan Telur Ayam Kampung Ternyata Khasiatnya Sangat Dahsyat

Prasangkanya tersebut berangkat dari sejumlah hal yang dirasa Abdillah Toha mengganjal. Pertama soal permintaan penundaan Pilkada yang tidak digubris.

Kedua adalah banyaknya kasus besar berhenti tanpa jelas ujungnya. Terakhir adanya menteri yang gagal mengurusi covid tetapi tetap dipertahankan.

Dalam cuitannya Abdillah Toha juga mengkritik para pendukung Jokowi yang mengecam sebuah parodi yang dilakukan oleh Najwa Shihab.

"Contoh pendukung Jokowi berkacamata kuda itu adalah mereka yang mengecam parodi @MataNajwa tentang wawancara dengan kursi kosong Menkes. Di antara para pengecam, saya sayangkan ada beberapa pemerhati dan pendukung Jokowi yang sebelum ini saya anggap cerdas," ujarnya.

Abdillah Toha juga mengatakan bahwa masih banyak lagi kejanggalan dari pemerintahan Jokowi. Akan tetapi, ia tidak membeberkan secara detail apa saja yang dimaksudnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co