Rocky Gerung Bongkar Rezim Jokowi, Ngeri Banget!

17 Oktober 2020 08:21

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung menanggapi berita penangkapan sejumlah aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) atas tuduhan penghasutan dan mendalangi aksi demonstrasi.

Menurut pengamat politik ini, bahwa tuduhan pertama kali berasal dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

BACA JUGA: Rocky Gerung Bongkar Borok Ali Mochtar Ngabalin, Mengerikan!

"Kan Menko yang pertama kali mengatakan ada dalang di belakangnya. Masalahnya, kalau ada tuduhan maka harus bisa dibuktikan," jelas Rocky dalam kanal YouTube, Kamis (15/10).

Menurut Rocky, kalau tidak bisa dibuktikan maka akan dicari buktinya.

Oleh sebab itu, Rocky juga menyebutkan bahwa tuduhan tak berdasar tersebut tidak membuahkan hasil, karena itu KAMI ditunjuk hidung sebagai dalang.

BACA JUGA: Borok Ridwan Kamil Dibongkar Tokoh Nasional Ini, Ngeri! 

"Kan tidak ada ada yang berani menangkap SBY. Awalnya kan nuduh SBY, disebut-sebut sebagai yang membiayai. Kenapa tidak tangkap saja SBY? Atau Gatot Nurmantyo?" ujar Rocky.

Rocky juga menjelaskan penangkapan aktivis yang mengkritisi pemerintah dan ikut menolak Omnibus Law ini akan berlanjut sedikit demi sedikit.

"Jadi kelihatannya dicicil, hanya untuk membuktikan teori bahwa ada dalang. Itu hal yang sangat standar di dalam perpolitikan kita," tegasnya.

BACA JUGA: Nggak Nyangka Bisnis Meledak, Rezeki 5 Zodiak Ini Bakal Meluber

Menurut Rocky, mahasiswa tidak pernah ditunggangi karena pada dasarnya tradisi demonstrasi itu merupakan rumus perubahan politik.

"Mahasiswa itu tidak mungkin ditunggangi, sejarah politik mahasiswa dan buruh memang sejarah demonsrasi," ujarnya.

"Ini mahasiswa yang dalam sejarah peradaban emang kerjaannya demo, jadi mereka didalangi oleh hukum sejarah, demikian juga buruh," kata Rocky.

Saat ditanya apakah ia siap bila masuk dalam daftar penangkapan karena kerap melontarkan kata dungu, Rocky menjawab enteng.

"Itu lebih dungu lagi dong," jawabnya.

Rocky mengungkapkan buat apa khawatir ditangkap. Sebab, semua tidak pernah tahu rezim Jokowi ini sensor kemampuan menghormati demokrasi seberapa jauh.

"Kalau dia menghormati demokrasi tidak akan ada tangkap menangkap. Kalau ditangkap berarti tidak demokrasi kan?" pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co