Isyarat Ada Tokoh Ingin Demo Tolak UU Cipta Kerja Rusuh 

03 November 2020 06:20

GenPI.co - Data dan fakta yang disuguhkan Najwa Shihab dan Tim Narasi, akhirnya bisa menjawab pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Sebelumnya, Megawati menilai kaum milenial hanya bisa berdemo dan merusak fasilitas. Megawati mengatakan demikian lantaran terdapat aksi pembakaran Halte Sarinah pada saat demo Undang-Undang Cipta Kerja.

BACA JUGANgeri! Menteri Ini Mau Jadi Presiden, Jokowi Tak Berkutik

Menanggapi berita tersebut Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menggarisbawahi beberapa hal terkait aksi unjuk rasa, demonstrasi, dan kerusuhan.

"Kita betul-betul harus bisa membedakan agar tidak mendelegitimasi soal yang terkait hak kontitusional ini. Bahkan misalnya ada yang menyatakan demonstrasi itu adalah sampah demokrasi, tidak begitu," jelas Refly Harun.

"Kerusuhan itulah yang merupakan sampah, tetapi mereka yang menyampaikan unjuk rasa demonstrasi itu adalah melaksanakan atau menggunakan hak konstitusional," lanjut Refly.

BACA JUGA: 7 Efek Minum Susu Beruang Ternyata Sangat Mengejutkan!

Menurut Refly, ada pihak yang berkepentingan agar aksi unjuk rasa itu berakhir dengan kericuhan atau kerusuhan. 

Ia mengatakan bahwa tujuan dari pembakaran tersebut untuk mendelegitimasi hak menyatakan pendapat, unjuk rasa, demonstrasi.

"Jadi, bisa saja dua kelompok ini adalah kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda, bahkan sedang bertentangan. Tetapi punya keinginan yang sama yaitu agar demonstrasi rusuh," ungkap Refly.

BACA JUGA: Meski PDIP Sewot, Jokowi Berat Singkirkan Menteri Ini

Mungkin tujuan atau untuk mendelegitimasi inti dari unjuk rasa itu yaitu penolakan Undang-Undang Cipta Kerja dengan terus memunculkan situasi chaos," ujarnya.

Refly juga menyampaikan bahwa penegak hukum dalam hal pembakaran halte Sarinah tersebut harus betul-betul menemukan siapa aktor lapangan dan siapa aktor intelektual di balik pembakaran tersebut.

"Karena itulah, penegak hukum dalam hal ini harus betul-betul menemukan siapa aktor lapangan dan siapa aktor intelektual di balik pembakaran tersebut," kata Refly.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co