Revolusi Akhlak Habib Rizieq Tidak Jelas, Hanya Kamuflase Politik

16 November 2020 12:20

GenPI.co - Revolusi akhlak kian santer terdengar sejak kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq ke Indonesia. Para pendukungnya turut menggaungkan istilah tersebut di masyarakat.

Mereka menilai revolusi akhlak akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Benarkah demikian?

BACA JUGA: Cendekiawan NU Gus Mis Sindir Habib Rizieq, Menohok Banget  

Sejumlah pihak justru mempertanyakan hal tersebut. Direktur Eksekutif  Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA) Fadhli Harahab menduga hal itu sengaja digaungkan untuk menutupi tujuan tertentu.

Dia beralasan konsep revolusi akhlak tidak jelas sehingga kesan yang muncul ialah adanya kamuflase politik.

“Konsepnya seperti apa, kan, tidak ada. Jangan-jangan keceplosan ngomong revolusi akhlak biar tidak dikira  mau berbuat makar,” ujar Fadhli kepada JPNN.com pada Sabtu (14/11).

Dosen Universitas Negeri (UIN) Jakarta itu menyoroti keganjilan tersebut. Pasalnya, revolusi akhlak tersebut kerap kali menimbulkan kerumunan massa dalam jumlah besar.

Hal tersebut seharusnya tidak terjadi di masa pandemi seperti saat ini.

BACA JUGA: Denny Siregar Sebut Habib Rizieq Shihab Bakal Dijemput Polisi

“Masa tiap hari mengumpulkan massa saat pandemi, mana konsep revolusi akhlaknya? Ini mau revolusi akhlak atau revolusi politik?,” kata Fadhli.

Jika konsepnya jelas, kata fadhli, revolusi akhlak justru bisa mendapatkan tempat yang istimewa.

Hal itu lantaran revolusi akhlak bisa jadi prototipe perubahan bagi bangsa.

“Saya meyakini revolusi akhlak akan membumi bahkan akan jadi prototipe perubahan, jika benar-benar menjadi sebuah konsep yang nyata,” jelas Fadhli.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co