GenPI.co - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin Budi Saputra buka suara terkait video viral di media sosial, soal wanita berbaju kotak-kotak berada di atas kendaraan tempur (Ranpur) TNI Anoa.
Hal itu terlihat ketika penertiban baliho simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: FPI Skakmat Jokowi, Lihat Buktinya Ngeri!
"Wanita yang berada di atas Ranpur TNI Anoa tersebut adalah seorang jurnalis dari media online Nasional, jadi tidak perlu membawa alat kamera foto maupun kamera video dalam membuat suatu pemberitaan," jelas Herwin kepada wartawan, Minggu (22/11).
Herwin menjelaskan, harus segera meluruskan pemberitaan yang sempat viral supaya tidak menimbulkan kecurigaan dan kegaduhan. Yakni tentang keberadaan wanita tersebut di atas Ranpur.
"Jurnalis wanita itu tidak sendiri, ada 7 awak media lainnya saat meliput kegiatan penertiban baliho HRS di seluruh jalan protokol," jelasnya.
BACA JUGA: Negara Makin Semrawut, Jokowi Diduga Sengaja Lakukan Ini
Ada dua Ranpur yang dinaiki 7 jurnalis, terdiri kendaraan pertama berisikan 3 orang jurnalis Kontributor CNN TV, Wartakota dan GenPI.co.
Sedangkan kendaraan lainnya dinaiki 4 orang Jurnalis dari LKBN Antara, Medcom.id, Koran Lampu Hijau dan kontributor dari Indosiar.
Pihaknya melakukan klarifikasi soal video yang viral di media sosial soal puluhan personel TNI menggunakan motor trail dikawal Ranpur menuju Petamburan.
BACA JUGA: Mendadak Menteri Tito Karnavian Bikin Ancaman, Ngeri!
Dalam video tersebut menyatakan bahwa ada warga sipil memakai baju kotak-kotak di atas Ranpur dan akhirnya menjadi sorotan warganet.
"Banyak yang curiga dan mempertanyakan mengapa warga sipil bisa naik panser yang ingin menurunkan spanduk dan baliho HRS, di sini saya nyatakan wanita tersebut adalah seorang jurnalis," tutupnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News