Calon Kapolri: Pencopotan Kapolda Metro Jaya Terkait Pilpres 2024

25 November 2020 03:40

GenPI.co - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi memang telah dicopot, buntut dari aksi kerumunan massa di acara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Namun, spekulasi lebih mendalam tentang pencopotan tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi) Maizal Alfian.

BACA JUGA: Mahfud MD Tak Berkutik Dibongkar FPI, Buktinya Nyata

Maizal menyayangkan pencopotan kedua jenderal tersebut karena mereka memiliki prestasi gemilang. 

Bahkan, Maizal berani berpandangan, ada aroma Pilpres 2024 di balik pencopotan jabatan tersebut.

"Wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Jabar adalah kunci karena memiliki wilayah yang strategis," beber Maizal dalam keterangannya, Senin (23/11).

BACA JUGA: IPW Bongkar Bahayanya Habib Rizieq, Ngeri!

Analisis Maizal, bahwa pencopotan jabatan Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi diduga sebagai upaya memberangus orang-orang Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. 

Sebab, Tito yang pernah menjadi Kapolri dinilai memiliki peluang menjadi calon Presiden RI dalam Pilpres 2024. 

Kedua perwira tinggi itu dinilai memiliki kedekatan dengan Tito dilihat dari rekam jejak tugasnya.

BACA JUGA: Keberuntungan Tingkat Dewa, 4 Zodiak Jauh Sial dan Cepat Kaya

Diketahui, Nana pernah menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jatim pada 2014. Pada tahun 2015, Nana menjabat sebagai Wakapolda Jambi, lalu tahun berikutnya menjabat sebagai Wakapolda Jawa Barat.

Masih di 2016, ia lalu menjabat sebagai Dirpolitik Baintelkam Polri saat Tito Karnavian menjabat Kapolri. 

Pada tahun 2019, Nana kembali dipromosikan menjadi Kapolda NTB dan akhirnya menjadi Kapolda Metro Jaya pada 20 Desember 2019.

Nana pun sempat disebut-sebut menjadi salah satu calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Januari 2021. 

Sedangkan Irjen Rudy Sufahriadi, diketahui sempat bergabung dalam satuan elite pemberantas teroris, Densus 88 bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). 

Pada tahun 2005, Rudy ditunjuk menjadi Kapolres Poso, Sulawesi Tengah. Rudy juga pernah menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2007. 

Kemudian menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya pada 2007. Setelah itu Rudy diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2009.

Setelah itu, Rudy menjadi perwira menengah Densus 88 Anti-Teror Polri pada 2010. Lalu Rudy menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2010 sampai dengan tahun 2016. 

Hingga 2018, Rudy menduduki jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah dan diangkat menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018 pada era Tito Karnavian sebagai Kapolri. 

Tahun 2019, Rudy diangkat menjadi Asisten Operasi Kapolri. Setelah itu, Rudy resmi menjabat menjadi Kapolda Jawa Barat pada 26 April 2019. 

"Tentu dapat disimpulkan bahwa Nana dan Rudy mempunyai kedekatan dengan Mendagri Tito Karnavian," ujar Maizal.

"Saat ini ada upaya pembersihan kelompok Tito Karnavian. Apalagi dengan jabatan baru Nana sebagai Korsahli Polri dan jabatan baru Rudy sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri yang sangat tidak prestisius," ujarnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co