GenPI.co - Pemerintah dinilai tebang pilih dalam penegakan hukum. Ada 70 calon kepala daerah (cakada) yang kena corona. Enam di antaranya meninggal dunia. Tapi polisi justru mengejar Habib Rizieq.
Tak hanya itu, 100 orang penyelenggara termasuk Ketua KPU RI ikut terinfeksi covid-19.
BACA JUGA: Jangan Dibaca! Zodiaknya Lagi Ditunggu Rezeki Desember
Data statistik itu menyiratkan banyak pelanggaran protokol kesehatan di Pilkada serentak. Korbannya pun banyak. Namun, yang diuber-uber hanya Habib Rizieq.
“Prihatin, 70 orang calon kepala daerah terinfeksi Covid 19, 6 orang di antaranya meninggal dunia. 100 orang penyelenggara termasuk Ketua KPU RI terinfeksi,” kata mantan Hamdan Zoelva melalui akun Twitter pribadinya, @hamdanzoelva, Jumat (27/11).
Pengorbanannya dinilai terlalu besar. Korbannya dinilai terlalu banyak. Langkah terbaik menurutnya adalah mematuhi protokol kesehatan.
Semua wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Jangan lupa juga mencuci tangan dengan sabun.
“Perketat protokol kesehatan. Semoga wabah ini cepat berlalu,” tambahnya.
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW) ikut membagikan twit Hamdan Zoleva. Ia setuju dengan pendapat mantan Ketua MK itu.
“Betul. Kita sangat prihatin. Sebagai langkah solutif & edukatif, mestinya juga ditegakkan sanksi hukum yang tegas & adil,” katanya melalui akun Twitternya, Sabtu (28/11).
BACA JUGA: 8 Penjuru Mata Angin Tiup Rezeki, Hoki Shionya Terbang Tinggi
Itu artinya, semua kerumunan harus diproses. Dari mulai pendaftaran pilkada hingga kampanye yang mengundang kerumunan harus diberikan sanksi.
Saat ini, baru Habib Rizieq Shihab (HRS) yang diuber-uber kepolisian. Kasus kerumunan di Petamburan, Bandara Soetta dan Megamendung telah ditingkatkan ke tahap penyidikan.
Bahkan, Polda Metro Jaya sudah melayangkan surat panggilan kepada Habib Rizieq Shihab. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News