GenPI.co - Persaingan calon Kapolri benar-benar panas. Geng Solo yang menjadi kelompok kuat diduga dipereteli.
Salah satu indikasinya ialah penyebutan nama Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo oleh mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte.
BACA JUGA: Calon Kapolri: Geng Solo vs Kader Idham Azis, Panas, Sengit!
Napoleon menyeret nama Listyo dalam persidangan yang digelar Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).
Dalam sidang itu Napoleon bersaksi atas perkara dugaan suap terkait pengurusan penghapusan nama Djoko Tjandra dari daftar red notice Polri.
Selain bersaksi untuk terdakwa Tommy Sumardi, Napoleon juga menjadi terdakwa dalam kasus yang sama.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menilai penyebutan nama Listyo tidak rasional.
"Saya kira pengakuan itu menyesatkan dan sangat diragukan,” kata Edi, Jumat (27/11).
Dia menyangsikan pernyataan Napoleon yang menyebut Tommy mendapat restu dari Listyo.
“Tommy sendiri tidak pernah mengaku mendapatkan restu," ujar Edi.
Edi menilai pernyataan Napoleon sarat muatan politis. Sebab, Listyo yang disebut-sebut sebagai anggota Geng Solo merupakan salah satu kandidat kuat calon Kapolri.
"Kami melihat isu Djoko Tjandra sengaja digoreng untuk menurunkan elektabilitas," ucap pakar hukum pidana dari Universitas Bhayangkara Jakarta itu.
BACA JUGA: Ancaman Kapolri Idham Azis Maut, Hukumannya Tegas Banget
Edi menilai sampai saat ini komitmen Listyo sangat jelas dan tegas dalam kasus Djoko Tjandra.
"Kabareskrim berani memproses oknum perwira tinggi polri yang masih aktif. Kami melihat ini sungguh suatu nyali yang besar," kata Edi. (gir/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News