Bursa Calon Kapolri, LSM Berikan Kritik Menohok ini

30 November 2020 22:10

GenPI.co - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021. Sejumlah nama jenderal bintang tiga mencuat dalam bursa calon Tapa Brata 1 (sandi Kapolri) itu.

Menurut informasi yang didapat ada tiga nama yang menguat sebagai calon Kapolri yang diusulkan Istana, yaitu Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. 

BACA JUGAIrjen Fadil Imran Masuk Bursa Kapolri, Pakar: Belum Penuhi Syarat

Menurut Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi), pergantian seorang calon Kapolri memang tidak lepas dari unsur politis dan berbagai kepentingan hingga tingkat kenyamanan dengan Presiden Jokowi.

"Apalagi calon Kapolri harus mampu mengamankan seluruh kebijakan serta mau diatur oleh Presiden. Terlebih dalam menjamin keamanan sejumlah orang-orang terdekat Presiden," ujar Maizal Alfian, ST, M.Si, Direktur Eksekutif Puskappi dalam keterangan resminya, Senin (30/11)

Ditambah juga dengan jalur negosiasi di tataran elit dan kerja-kerja yang berkompeten serta soal gengsi angkatan atau kelompok juga sangat berpengaruh kencang. Semua itu mempunyai nilai dari sisi plus minusnya.

"Kami pun menilai, bila seorang calon Kapolri hanya memiliki unsur mampu mengamankan kebijakan politik presiden, maka bisa dipastikan posisi Polri dalam penegakan hukum akan terlihat makin buruk," imbuh Maizal

Maizal menekankan, seharusnya calon kapolri yang mengganti Idham Azis harus mampu menjalankan amanat UU nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri yaitu pasal 2 terkait Fungsi kepolisian dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Ditambah bisa melaksanakan sumpah dan janji anggota Polri yaitu senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Sesuai dengan Perkap Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pengambilan Sumpah atau Janji Perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia Lulusan Akademi Kepolisian.

BACA JUGABursa Kapolri, Pakar: Kabareskrim Komjen Listyo Punya Kans Besar

Apalagi dengan berbagai tantangan Kapolri ke depan yang begitu berat, diantaranya dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 yang semakin sulit dan susah terhadap kondisi ekonomi nasional.

"Lalu isu intoleransi terhadap kelompok atau agama tertentu yang semakin menguat serta represifitas aparat yang menjadi polemik dalam penanganan-penanganan aksi demonstrasi," tutup Maizal.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co