GenPI.co - Aktivis media sosial Denny Siregar turut menyoroti kasus pembantaian sadis yang dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Dalam sebuah unggahan di akun Facebook-nya, Denny mengungkap dari mana kelompok-kelompok seperti itu mendapatkan dana operasional untuk aksi-aksinya.
BACA JUGA: Kapolri Keluarkan Titah Tegas, Teroris MIT Harus Disapu Habis
Informasi mengenai sumber dana ini ia dapatkan setelah ngobrol dengan salah seorang anggota Densus 88.
“Pendapatan teroris dari kotak amal dan minta-minta donasi pakai amplop di depan ATM atas nama masjid atau pesantren entah di daerah mana,” ucapnya.
Dalam unggahan itu, Denny juga menampilkan sebuah berita dari sebuah portal news nasional yang menyebut bahwa sumber pendanaan Jamaah Islamiyah dari kotak amal di minimarket.
Yang mengejutkan, jumlah pendapatan tersebut menurut penulis buku ‘Tuhan dalam Secangkir Kopi’ itu mencapai Rp 2-3 miliar perhari.
“Dan kita tanpa sadar, karena belas kasihan, memberikan mereka logistik untuk memerangi kita sendiri,” tandasnya.
Isu-isu terorisme sendiri kembali muncul ke permukaan usai kasus di pembantaian di Sigi. Selain itu, Densus 88 baru-baru ini menangkap terduga teroris terduga teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga merupakan penerus Dr. Azahari.(*)
BACA JUGA: Denny Siregar Sindir Anies Baswedan, Sarkas Level Dewa
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News