GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung menanggapi sikap diam Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto terhadap kadernya yang terjerat kasus korupsi.
Rocky Gerung blak-blakan menilai bahwa Partai Gerindra telah kehilangan momentum.
BACA JUGA: Strategi Istana Top, Prabowo Ingin Mundur, Fadli Zon Makin Liar
"Saya ingin dengar kalimat itu diucapkan oleh Pak Prabowo. Jadi saya menganggap Gerindra kehilangan momentum. Harusnya Pak Prabowo, menit kedua setelah kasus itu dibuka, dia langsung membuat tindakan etis. Yaitu memecat Edhy Prabowo,” tegasnya.
Dalam kanal YouTube Refly Harun, Rocky mengatakan bahwa seharusnya segera memberi pernyataan agar publik menganggap bahwa ada konsistensi dalam pikirannya.
Ia pun menyarankan untuk tidak mempertimbangkan efek politik terlebih dahulu.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Hanya Menangis, Diam Seribu Bahasa
"Jadi nggak usah timbang-timbang efek politik dulu. Kan tindakan etis pertama adalah memecat. Karena Prabowo sendiri yang janjikan bahwa ia akan memenjarakan sendiri dan mengejar sampai ke Antartika. Begitu dia bilang," kata Rocky, Selasa (1/12).
Menurut Rocky, politik memiliki bagian yang final yaitu sebuah etika.
Ia pun mengatakan bahwa persoalan transaksi baru dengan Jokowi atau mengisi kursi tersebut dengan siapa saja merupakan urusan belakangan.
BACA JUGA: Mendadak Jubir FPI Munarman Mengaku Ini, Bikin Melongo
"Tapi publik ingin dengar keterangan etis dari Prabowo dan itu telat sekali," tegasnya.
Ia pun mengatakan bahwa politik Indonesia ditahan oleh kepura-puraan demi kalkukasi 2024.
Ia pun menilai, seharusnya sosok pemimpin bisa memutuskan sejak awal atau memberikan satu pernyataan yang jelas bahwa ia seorang pemimpin.
"Pemimpin yang zig-zag ragu-ragu itu Dealer bukan Leader," pungkas Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News