Strategi Istana Bikin Habib Rizieq Makin Tambah Ngeri

05 Desember 2020 03:40

GenPI.co - Aksi pasukan TNI yang menurunkan baliho dan menghampiri kediaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mendapat kritikan tajam dari Mantan anggota DPR RI Ridwan Saidi.

Dalam kanal YouTube Refly Harun, Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh TNI. 

BACA JUGANasib 4 Shio Bakal Kaya Mendadak Akhir Tahun

Menurutnya, pengerahan pasukan Komando Operasi Khusus (Koopsus) ke kediaman Habib Rizieq merupakan pengakuan atas sosok Imam Besar itu.

"Itu pengakuan bahwa Habib Rizieq tokoh yang besar. Mengerahkan pasukan, membunyikan sirine selama dua menit di Petamburan. Itu sebuah pengakuan," tegas Ridwan Saidi, Kamis (3/11).

Ridwan Saidi juga mengatakan bahwa perbuatan tersebut telah menyimpang dari tugas TNI. 

BACA JUGA: Strategi Jokowi Top, Bikin Organisasi Papua Merdeka Rontok

Walau begitu, ia tidak menyalahkan mereka yang turun ke lapangan. Sebab, menurutnya ada sosok yang menyuruh mereka untuk melakukan aksi di Petamburan.

"Ini kesalahan yang menyuruh, bukan yang melakukan. Gerakan yang pertama turunin baliho dan sebagainya menurut saya itu tidak mewakili TNI," beber Ridwan Saidi.

Ia juga berharap agar TNI kembali ke marwahnya. Sebab, menurut Ridwan Saidi beberapa fenomena belakangan dapat diselesaikan dengan dialog dan bekerja sama.

"Bagaimana pun hubungan TNI dengan rakyat, Islam, mudah-mudahan tidak terganggu dengan kasus baliho. Sebenarnya ini elemen yang bisa kerja sama," ujar Ridwan.
Sementara itu, Habib Rizieq blak-blakan kembali sentil pemerintah. Kali ini, Habib Rizieq mengatakan bahwa pemerintah hanya berani main lapor.

Alasannya, permintaan Habib Rizieq untuk melakukan dialog tak kunjung direspons pihak pemerintah.

Hal ini Habib Rizieq sampaikan melalui sebuah tayangan video yang diunggah kanal YouTube LDTV, Senin (30/11).

Habib Rizieq mengaku hingga hari ini pihaknya masih berusaha membuka pintu dialog dengan pemerintah.

"Sampai hari ini, saya masih mengajak pemerintah apakah itu Presiden Jokowi, Ibu Megawati, Bapak Kapolri, atau Bapak Panglima TNI," jelas Habib Rizieq.

Kalangan habib dan ulama, menurut Habib Rizieq siap untuk diajak berdialog kapan saja.

"Kami siap untuk diajak dialog 24 jam. Pagi, siang, atau malam, kami siap. Anda perlu berdialog dengan kami, ayo kita dialog," ujarnya.

Habib Rizieq juga menegaskan bahwa dirinya hanya ingin menyuarakan suara rakyat.

"Kami bukan pemberontak, musuh pemerintah, musuh tentara, atau musuh polisi. Kami hanya ingin menyuarakan suara rakyat, yang selama ini terpendam di jiwa masyarakat Indonesia," tegasnya.

Jika pemerintah tak kunjung merespons ajakan dialognya, Habib Rizieq mengaku siap untuk dilaporkan.

"Kita sudah tawarkan dari kemarin-kemarin, tapi mereka tidak berani dialog. Beraninya main lapor-laporan terus, ya apa boleh buat, saya terpaksa terima surat cinta mereka," akunya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co