GenPI.co - Langkah Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini menuju bursa Calon Presiden RI 2024 semakin terjal.
Kedua tokoh ini awalnya memang digadang-gadang jadi kepala daerah yang akan melenggang menuju kontestasi Pilpres 2024.
BACA JUGA: Nama Risma Meredup, Kesempatan di 2024 Makin Tertutup
Namun, belum juga setengah jalan, Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini sudah tidak lagi menempati posisi tinggi pada beberapa survei elektabilitas capres 2024.
Melihat hal tersebut, pengamat komunikasi politik Gunawan Witjaksono menilai kondisi geografis dan peta politik di masing-masing wilayah menjadi alasan kenapa dua jagoan daerah itu meredup.
Ketua Stikom Semarang itu beranggapan bahwa melemahnya pamor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di bursa capres berkaitan dengan kasus Covid-19 di wilayahnya, terutama di daerah Bodetabek yang masih termasuk bagian Jawa Barat.
Gunawan menilai wilayah itu dekat dengan pusat episentrum di Jakarta sehingga angka positifnya selalu tinggi.
“Yang dilawan Ridwan Kamil itu berat, ya episentrumnya kan di sana,” ujar Gunawan kepada GenPI.co, Senin (7/12).
Selain itu, wilayah kekuasaan Ridwan Kamil itu beberapa kali juga diterpa isu negatif, termasuk saat ada kerumunan besar.
“Bayangkan saja, Kapolda saja sampai dicopot, ya, jelas gubernurnya pasti kena,” kata Gunawan.
Sebab, kata Gunawan, ketika berbicara kepemimpinan daerah, yang paling bertanggung jawab pasti kepala daerah di wilayah tersebut.
Berbeda dengan Ridwan Kamil, meredupnya nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini lebih kepada masa jabatan dia yang akan segera berakhir.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Bisa Mengulang Kesuksesan Jokowi untuk Menuju RI 1
Hal itu membuat Risma seolah mengendorkan gebrakan-gebrakan politiknya. Jadi, kesan yang muncul seperti tidak lagi menggigit, berbeda ketika masa-masa awal dia menjabat.
“Jadi, karena masa jabatannya sudah mau habis, gerakannya sudah tidak lagi seluas dulu,” ujar Gunawan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News