Makin Ngeri! Rocky Gerung Mendadak Tunduk Perintah Istana

18 Desember 2020 06:40

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung membeberkan bahwa ia akan mematuhi perintah dari Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kali ini. 
Sebab, belum lama ini Luhut memerintahkan untuk membatasi tempat-tempat yang menjadi sumber keramaian seperti mal dan restoran di Jakarta.

"Saya kira bagus, pada akhirnya pemerintah melalui Pak Luhut menyadari tentang kedaruratan ini. Jadi saya akan tunduk pada perintah itu, karena itu yang kita inginkan dari 7 bulan lalu di Jakarta. Saya terasuk orang yang minta supaya karantina Jakarta itu, supaya selesai problemnya," ujar Rocky Gerung.

BACA JUGA: Kekayaan JK Bikin 2 Presiden Melongo, Rizal Ramli Bongkar Ini

Dalam kanal YouTube-nya, ia juga mengatakan bahwa pemerintah pelit. Sebab, menurutnya pemerintah lepas tangan dengan orang-orang yang dirumahkan tanpa memiliki pekerjaan.

"Tapi kita tahu pemerintah pelit itu nggak mau tanggung mereka yang harus tinggal di rumah tanpa pekerjaan. Maka dicicil lah berbagai cara itu, PSBB terbatas lah, akhirnya mereka sadar sendiri sekarang, bahwa ini darurat," beber Rocky.

Menurut Rocky, sebetulnya epidemiolog sudah memprediksi bahwa Indonesia bisa menjadi sarang covid-19 untuk berkembang biak. 

BACA JUGA: Mendadak Rizal Ramli Bongkar Masalah Ini, Istana Terseret

Sebab, menurutnya data menunjukkan kenaikan angka covid terus meningkat. Ia pun mengimbau untuk menuruti perintah dari Luhut.

"Sebetulnya sudah diprediksi olah epidemiolog Jakarta, Indonesia, bahkan dunia. Indonesia ini akan jadi pusat perkembangbiakan covid-19. Jadi itu yang diperlihatkan dalam data statistik sekarang ini. Jadi perintah dari Pak Luhut itu harus diikuti," katanya.

Kendati Luhut sudah meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai pengetatan WFO hingga 75 persen. 

BACA JUGA: Bakal Kaya dan Jaya, Rezeki 4 Shio Meledak Akhir Tahun 

Akan tetapi, Rocky tetap menganggap pemerintah pelit karena kerap mencicil karantina wilayah.

"Ya itu persoalannya tetap bicara tentang cicil mencicil, kenapa enggak sekalian seratus persen saja kan? Atau sembilan puluh sembilan persen itu. Ya karena pelitnya pemerintah itu kan, jadi tetap pemerintah menghindari karantina wilayah," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa jika dari awal pemerintah menerapkan lockdown, maka kasus kerumunan di Petamburan tidak akan pernah terjadi dan Habib Rizieq tidak mungkim ditahan saat ini.

"Sementara Petamburan itu disterilisasi dengan upacara pemborgolan. Kalau dari awal lockdown, maka enggak akan ada borgol memborgol Habib Rizieq. Jadi kita lihat bagaimana inkonsistensi itu berakibat langsung pada kekacauan kebijakan," bebernya.

Menurut Rocky, inkonsistensi dalam mengambil keputusan mengakibatkan kekacauan dalam kebijakan, bahkan berakibat buinya Habib Rizieq. Ia pun menganggap bahwa kebijaksanaan pemerintah telah hilang.

"Pemerintah pelit, enggak mau ambil tanggung jawab yang diperintahkan oleh konstitusi untuk memelihara fakir miski, memelihara orang yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi dengan perintah karantina itu, undang-undang pandemi mewajibkan pemerintah untuk membiayai kehidupan," kata Rocky Gerung.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co