GenPI.co - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setidaknya memperhatikan tiga poin penting mengenai kriteria calon Kapolri.
"Dalam menilai calon Kapolri pengganti Idham Azis, IPW melihat ada tiga poin penting yang harus diperhatikan Presiden Jokowi maupun lingkaran dalamnya di Istana," kata Neta dalam keteranganya, Sabtu (19/12).
BACA JUGA: Kompolnas Beberkan Calon Kapolri, Jenderal Bintang 3 Berpeluang
Neta memaparkan, dari tiga kriteria, sang kandidat pengganti Idham Azis haruslah dekat dengan Presiden.
"Sejauh mana loyalitas dan kedekatan sang calon dengan Presiden Jokowi," ungkap Neta.
Kemudian kedua, kata Neta, sang calon bisa mengkonsolidasikan internal kepolisian, dengan jam terbang yang dimilikinya, dengan kapasitas dan kapabilitasnya yang bisa diterima senior maupun junior di tubuh Polri.
"Ketiga, sejauhmana figur calon Kapolri itu tidak memiliki kerentanan masalah, terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan," imbuh Neta.
Neta mengatakan, ketiga kriteria ini menjadi bahasan serius dalam menentukan dan memilih calon Kapolri mendatang.
Sebab masalah Polri ke depan tidak lagi sekadar menghadapi para kriminal dan ancaman keamanan zaman old.
Di era milenial sekarang ini tantangan tugas Polri harus menghadapi dampak Covid-19, maraknya kelompok radikal, intoleransi, terorisme, sparatisme dan lain-lain.
"Jika Kapolri baru tidak bisa mengkonsolidasikan Polri dengan kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, tentu akan merepotkan Presiden Jokowi," kata Neta.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet, 5 Tokoh PDIP Ini Layak Jadi Menteri Sosial
Apalagi, lanjut Neta, jika Kapolri pengganti Idham Azis itu memiliki kerentanan masalah yang akut, tentu Polri dan pemerintahan Jokowi akan menjadi bulan bulanan kelompok tertentu yang ingin mengacaukan Kamtibmas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News