Mengadu Gagasan Jokowi dan Habib Rizieq, Pilih Mana?

27 Desember 2020 18:20

GenPI.co - Akademisi Abdul Aziz Nasihuddin menyoroti Front Pembela Islam (FPI) yang seolah mengambil alih peran oposisi di pemerintahan Indonesia.

Hal itu makin terasa, setelah berulang kali Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil merangkul rivalnya untuk bergabung ke pemerintahannya.

BACA JUGA: Pernyataan Mahfud MD Menggetarkan Jiwa, Pendukung FPI Terdiam

Menurut Abdul, kehadiran FPI yang sering berseberangan dengan pemerintah telah membuat keseimbangan tersendiri. Walaupun, langkah politik mereka lebih sering ada di jalanan.

"Sebagai satu pilihan (oposisi) saya kira sah-sah saja, itu akan jadi penyeimbang," tegas Abdul kepada GenPI.co pada Jumat (25/12).

Abdul menegaskan keberadaan oposisi di sebuah negara menjadi hal yang cukup krusial. 

BACA JUGA: Hoki 4 Shio Tembus Langit, Siap-siap Bergelimang Uang Akhir Tahun

Pasalnya, keberadaan oposisi akan membuat dinamika di sebuah negara berjalan lebih cepat.

Namun, Abdul memandang pemerintahan Presiden Jokowi kali ini seperti tidak menginginkan adanya peran tersebut.

"Padahal kalau tidak ada oposisi, negara jadi lambat bergeraknya," bebernya.

Peran oposisi akan maksimal, apabila antar kubu tidak hanya saling mencela, tetapi juga mampu menawarkan program tandingan.

Terkait hal itu, Abdul melihat gagasan Revolusi Akhlak yang digaungkan FPI beberapa waktu lalu seperti sedang menandingi Revolusi Mental milik Jokowi.

"Dua konsep ini bagus kan. Nah, tinggal mana nih, yang lebih bagus (bagi masyarakat)," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co