GenPI.co - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono mendadak membongkar fakta keterlibatan Central Intelijen Amerika Serikat (CIA).
Hal ini diungkapkan melalui video yang diunggah Karni Ilyas di akun YouTube-nya.
BACA JUGA: Pernyataan Habib Rizieq Menggetarkan Jiwa, Istana Makin Waspada
Dalam video tersebut Hendropriyono membeberkan, Kongres Amerika Serikat (AS) pernah mengungkap kegagalan operasi CIA di dunia internasional.
Hendropriyono menyebut, bahwa Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, menjadi saksi pengungkapan dokumen rahasia itu.
Hendropriyono mengungkapkan, Megawati saat itu diundang langsung untuk menghadiri Kongres AS ke Washington.
Saat itu, Megawati masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
BACA JUGA: Eks Anak Buah SBY Bongkar Fakta Ini, Bikin Fadli Zon Mati Kutu
"Disampaikan oleh Kongres Amerika, bahwa ada dua kegagalan operasi CIA di internasional. Itu permainan yang selalu ada," jelas Hendropriyono.
Pertama, peristiwa Invasi Teluk Babi, 17-19 April 1961. Kemudian yang kedua, adalah peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Peristiwa yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), disebut Hendropriyono tak lepas dari keterlibatan CIA.
Isu Dewan Jenderal yang pada akhirnya membuat enam Perwira Tinggi (Pati) dan satu Perwira Pertama (Pama) TNI Angkatan Darat terbunuh, merupakan buah tangan CIA.
BACA JUGA: Doa 4 Shio Tembus Langit, Besok Rezekinya Mulai Berdatangan
Mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jayakarta itu juga menyebut, keinginan AS sebenarnya tidak untuk menggulingkan Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama RI.
Akan tetapi, operasi itu dilakukan untuk menghabisi PKI yang berideologi komunis.
Pada saat itu, AS berhaluan liberal kapitalis yang tengah terlibat Perang Dingin dengan Uni Soviet yang berideologi komunis.
Oleh sebab itu, CIA pun beroperasi di Indonesia untuk menghabisi ideologi itu.
"Maunya mereka itu, Bung Karno tetap presiden tapi komunis hilang. Kedua, komunis hilang pengaruhnya, tidak ada pembantaian terhadap ratusan ribu rakyat," paparnya.
Menurut mertua dari KSAD Jenderal Andika Perkasa tersebut, kalau isu Dewan Jenderal itu intelijen CIA yang lepas.
"Enggak ada itu barang, itu permainan mereka," kata Hendropriyono.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News