GenPI.co - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai Blak-Blakkan mengomentari cara Presiden Joko Widodo menyelesaikan masalah di Papua.
Pigai menyebut, masalah di Papua tidak akan selesai jika di lingkungan Istana saja, tidak ada orang Papua di dalamnya.
BACA JUGA: Tak Berkutik, Sekjen PDIP Disemprot Natalius Pigai Singgung Papua
“Orang Papua itu banyak yang pintar Pak Jokowi, satu menteri saja tidak dikasih,” ujar Natalius Pigai seperti dikutip GenPI.co dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu (27/1).
Pigai mempertanyakan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang menurutnya tidak tercermin di dalam pemerintahan Jokowi.
Sebab, dari tiga puluhan menteri di kabinet, tidak ada satu pun yang berasal dari Papua.
“Menteri yang kulit hitam dan rambut keriting tidak ada. Padahal, Bhineka Tunggal Ika itu memerintahkan Presiden untuk mengimplementasikan nilai-nilainya,” katanya.
BACA JUGA: Natalius Pigai Disemprot Wamenkumham Lagi, Setop Bicara Hukum!
Pigai menegaskan agar Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia tidak menganggap Bhineka Tunggal Ika sebagai slogan simbolik belaka, melainkan harus menerapkannya di pemerintahan.
Pigai lantas membandingkan era Jokowi dengan era Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya di era SBY, masih ada orang Papua yang berada di lingkaran Istana.
“Hal yang sederhana saja seorang Presiden tidak bisa memikirkan kebhinekaan bangsa,” tegas Pigai.
Meskipun demikian, Pigai melihat bisa saja kesalahan tersebut tidak hanya diakibatkan oleh Presiden Jokowi, tetapi juga ada dorongan dari partai-partai pengusungnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News