GenPI.co - Ahli hukum tata negara Refly Harun ikut berkomentar terkait pernyataan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang menyebut harus menahan diri demi kepentingan yang lebih besar.
Refly mempertanyakan maksud di balik diamnya Prabowo demi kepentingan yang disebutnya lebih besar tersebut.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Makin Moncer, Prabowo dan Anies Baswedan Rontok
“Apa itu memenangkan Gerindra dalam 2024? Apakah memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2024?” ujar Refly Harun seperti dikutip GenPI.co dari kanal YouTube-nya pada Rabu (10/2).
Refly menyebut, jika dengan bergabung ke pemerintahan membuat Prabowo diam dan menahan dirinya, lantas mengapa jalan politik itu yang kemudian diambil.
Dengan masuknya Prabowo di pemerintahan, masyarakat berharap Ketum Gerindra itu bisa memberikan peran yang signifikan dalam perbaikan.
“Prabowo dan Gerindra sepertinya tidak terlalu setia terhadap perjuangan, tetapi melihat peluang untuk berkuasa atau di endorse kekuatan yang besar. Mungkin saja ke 2024 nanti Prabowo-Puan,” katanya.
BACA JUGA: Bertemu dengan Anies, Loyalitas Prabowo kepada Jokowi Diuji
Menurut Refly, Prabowo Subianto sebagai orang yang pernah dipercaya begitu banyak masyarakat Indonesia. Seharusnya bisa tetap menyuarakan hal-hal yang sifatnya idealistik.
Hal itu demi mendukung pernyataan Prabowo yang menyebut ‘demi kepentingan yang lebih besar’. Namun, yang terjadi sekarang ialah diam ketika sudah di istana.
“Ini seperti masuk ke gerbong pemerintahan, tetapi mau membesarkan dirinya saja. Prabowo tidak mau bersikap kritis,” katanya.
Refly mengatakan, tujuan yang lebih besar itu sepertinya bukan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Sebab, kesejahteraan rakyat itu tidak bisa ditunda-tunda.
Oleh karena itu, setiap partai harus terus memperjuangkan hal tersebut, tidak peduli dia partai yang sedang berkuasa atau bukan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News