Dirut Bulog Beber Permainan Kartel, Akademisi Top Seret Istana

11 Februari 2021 07:30

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan mengatakan bahwa publik harus menanggapi dengan serius kritik Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas), terkait indikasi permainan kartel yang menyebabkan harga kedelai di tingkat konsumen meningkat.

Menurut Buwas, ada yang rancu dalam proses importasi kedelai. Dia menyebutkan bahwa ada proses panjang dan permainan kartel importir yang berakibat pada kenaikan harga kedelai.

BACA JUGA: Politikus PDIP Bongkar Niat Terselubung Partai Demokrat, Kaget

"Persoalan itu tidak akan bisa diselesaikan oleh Buwas sendiri, harus ada dari pihak Istana yang berani mengungkapkan skandal kartel ini," kata Rocky Gerung, Senin (8/2). 

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official. Rocky memaparkan bahwa Buwas mengkritisi hal itu agar persoalan diselesaikan.

"Itu karena memang kuping Istana juga dipelihara oleh kartel-kartel itu," ungkapnya.

Pengamat politik itu meyakini, bahwa Buwas bicara atas nama masyarakat kecil agar bisa didengar oleh orang di Istana. 

BACA JUGA: Anak Buah SBY Blak-blakan Bongkar Nasib Moeldoko, Pasti Melongo

Namun, Istana tak mau mendengarkan, karena mereka ingin memelihara kepentingan itu.

"Jokowi tentu tahu hal itu, tetapi sebetulnya ada di pihak yang sama. Jokowi berdiri di atas cabang kartel. Kalau dia potong kartel itu, kekuasaannya akan jatuh," jelasnya.

Dia pun menyebutkan kondisi itu sama dengan pepatah "don’t cut the branch where you are standing on".

"Jangan tebang cabang di mana Anda sedang berdiri. Jadi, tidak mungkin dia menebang cabang itu. karena, kartel ini adalah barang yang menahan kekuasaannya," beber Rocky Gerung.

Rocky juga menyinggung soal pernyataan Presiden Joko Widodo yang menegaskan akan mengejar pihak yang menaikan harga. 

Menurutnya, penegasan Jokowi itu hanya untuk memberitahu, bukan karena konsen akan persoalan kartel.

"Proyek mafia semacam ini adalah proyek politik yang sebetulnya perkartelan yang menjadikan money politik sebagai sesuatu yang diformalkan," paparnya.

Filsuf itu menegaskan, bahwa inti persoalan tersebut adalah untuk memberikan solusi dalam masalah kartel saat ini. 

Sebab, banyak menteri yang pasti tahu tentang eksistensi kartel, tetapi mereka hanya diam saja.

"Sandi pasti tahu soal ini, apalagi dia sekarang ada di kekuasaan. Prabowo juga pasti tahu, karena mendapat mandat khusus untuk menjadikan pangan sebagai dimensi ketahanan nasional. Sri Mulyani dan Erick Thohir juga pasti tahu. Problemnya, kenapa mereka diam," pungkas Rocky Gerung.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co