Pemilu Serentak 2024 Tak Efektif, 2 Pengamat Top Beber Alasannya

13 Februari 2021 16:50

GenPI.co - Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan penyelenggaraan pemilu, pilkada, dan pilek pada 2024 secara bersamaan sangat tidak efektif. 

Meskipun pemilihan tersebut tidak dilakukan serentak, tetapi dilakukan pada tahun yang sama. 

BACA JUGA: Ini Bukti Moeldoko Banjir Dukungan, Jalan Lebar ke Demokrat?

“Ini membuat masyarakat akan banyak memilih pada tahun yang sama,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (12/2). 

Dosen Universitas Al Azhar tersebut juga memaparkan pemilu serentak yang sebelumnya pernah dilakukan.  

“Pemilu serentak sebelumnya saja ribet, apa lagi ini? Ditambah dengan pilkada. Kalau dari perspektif penyelenggara (KPU) tidak efektif. Saya juga berpendapat yang sama,” katanya.

Ketidakefektifan pemilu serentak 20204 juga dijelaskan oleh peneliti kepemiluan dari Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif Ikhsan Maulana.

Ia menilai pemilu dan pilkada yang digelar serentak pada 2024, bakal menimbulkan sejumlah persoalan. 

BACA JUGA: Peringatan Ganjar Jangan Dianggap Angin, Ganjarannya Sadis!

Salah satu persolan itu  mengenai beban berat penyelenggara pemilihan—KPU, Bawaslu, hingga level Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Selain itu, beban penyelenggara pemilu akan sangat berat lantaran menjalankan enam jenis pemilihan—presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota, kepala daerah, dan DPD—dalam satu tahun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co