Mendadak Natalius Pigai Bongkar Fakta Din Syamsuddin, Bikin Kaget

17 Februari 2021 07:20

GenPI.co - Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mendadak menilai bahwa Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin bukan sosok radikal seperti yang ditudingkan.

Natalius Pigai juga mengaku dirinya berani berkata seperti itu, karena kenal betul dengan sosok mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

BACA JUGA: Munarman Eks FPI Makin Terpojok, Politikus Top Beber Fakta Ini

Menurutnya, Din Syamsuddin sebenarnya merupakan tokoh muslim yang toleran dan moderat.

"Saya sangat kenal Prof. Din Syamsuddin. Beliau tokoh yang toleran, egaliter, nasionalis, dan intelektual Islam yang moderat," kata Natalius Pigai dalam akun Twitter pribadinya, @nataliuspigai2, Minggu (14/2).

Oleh karena itu, Natalius Pigai mengungkapkan bahwa cap radikal yang dituduhkan kepada Din Syamsuddin bertujuan untuk mematikan karakter dosen UIN Syarif Hidayatullah itu.

"Jika ada yang menuduh Prof Din sebagai radikal, maka tujuannya hanya untuk membenamkan ketajaman asa dan karakter Din Syamsuddin sebagai pengawal kebhinekaan dan Pancasila," ungkapnya.

BACA JUGA: Selalu Kurang Uang, Takdir 4 Zodiak Ini Paling Boros Sedunia

Sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) melaporkan Din Syamsuddin ke KASN atas dugaan pelanggaran kode etik terkait isu radikalisme.

Din Syamsuddin dilaporkan dalam kapasitasnya sebagai dosen UIN Syarif Hidayatullah.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay mengatakan bahwa sebenarnya pihak yang melaporkan Din Syamsuddin merupakan kelompok kecil yang mengatasnamakan ITB.

Saleh menilai bahwa masih banyak pendukung Din Syamsuddin di ITB yang menaruh rasa hormat dan simpati kepada tokoh Muhammadiyah itu.

"Oleh karena itu, saya mendorong agar pelaporan dan labelisasi radikal kepada Din Syamsuddin segera dicabut. Banyak orang yang tersinggung. Lebih baik kita fokus merajut kohesivitas dalam menangani pandemi dan hindari segala hal yang memancing kegaduhan," kata Natalius Pigai.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co