Dapat Predikat Radikal, Din Syamsuddin Dinilai Umbar Kebencian

19 Februari 2021 12:30

GenPI.co - Polemik tudingan radikal terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin oleh GAR ITB terus berlanjut.

Pegiat media sosial Ade Armando turut memberi pandangan yang menohok terkait isu tersebut.

BACA JUGADin Syamsuddin Dituduh Radikal, Jusuf Kalla Buka Suara

Ade blak-blakkan menyebut pernyataan-pernyataan Din Syamsuddin belakangan memang sudah di tahap provokasi kebencian dan dapat memecah belah bangsa.

“Din yang sekarang bukan Din yang dulu. Kini kebenciannya dan kekecewaannya kepada pemerintah sudah membabi buta,” ujar Ade Armando seperti dikutip dari kanal YouTube Cokro TV, Rabu (17/2/2021).

Ade menjelaskan, pada 5 Oktober 2020 lalu, Din Syamsuddin menyebarkan surat kontroversial yang disebarkan ke publik.

Dalam surat tersebut, Din mengadu ke Presiden Jokowi terkait dugaan adanya teror terhadap lambang dan pemuka agama Islam.

“Di situ, Din Bahkan mengancam jika tetap dibiarkan, bukan mustahil ulama akan kehilangan kesabaran untuk menegakkan hukum dengan caranya sendiri,” katanya.

Menurut Ade, tuduhan Din tidak didasarkan bukti yang kuat. Hal itu membuat surat ini bisa menimbulkan perpecahan bangsa.

Bukan hanya itu, sederet pernyataan dan kegiatan Din yang lain ikut dikuliti oleh Ade Armando.

Ade menyoroti komentar pedas Din pada 2019 terkait Mahkamah Konstitusi yang menolak gugatan Prabowo, kemudian konser amal saat pandemi yang dituduh sebagai upaya pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat.

“Begitu pula saat opening speech sebuah webinar tentang pemakzulan presiden. Din dengan sembarangan mengatakan mengatakan pemerintah Indonesia diktator dan sudah memenuhi syarat untuk dimakzulkan,” kata Ade.

Lalu, masih diceritakan Ade, yang tidak boleh dilupakan ialah kehadiran Din Syamsuddin dalam menghadiri Konferensi Khilafah yang diselenggerakan HTI pada 2007.

BACA JUGADin Syamsuddin Dituduh Radikal, Arsul Sani Bilang Begini

“Din berpidato di konferensi tersebut. Itu rekam jejak Din,” kata Ade.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co