GenPI.co - Tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah, Jumat (26/2) malam.
Nurdin yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Bantaeng itu ditangkap lantaran diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi.
BACA JUGA: Celetuk Denny Siregar Jika Prabowo Jadi Presiden, Bikin Ngakak
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Zaki Mubarak angkat bicara terkait penangkapan Nurdin Abdullah tersebut.
Zaki menilai bahwa dia sebenarnya memiliki reputasi yang baik selama berkiprah di politik sebelumnya.
"Saat menjabat sebagai Bupati Bantaeng, NA banyak mendapat penghargaan. Pada 2017 mendapat Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA)," kata Zaki kepada GenPI.co, Sabtu (27/2).
Bahkan, kata Zaki, Nurdin Abdullah dianggap sebagai salah satu best practices pejabat yang bersih dan anti korupsi.
Namun, dalam setahun belakangan ini Nurdin Abdullah banyak terbelit sejumlah persoalan, terutama isu korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
"Hal ini antara lain yang memicu DPRD Sulsel mengajukan 'mosi tidak percaya' beberapa waktu lalu. Puncaknya OTT oleh KPK pada Jumat malam," jelasnya.
BACA JUGA: Dokter Tirta Pasang Badan Untuk Jokowi, Ucapannya Sungguh Berani!
Zaki mengatakan bahwa kasus penangkapan ini menjadi peringatan keras bagi setiap penyelenggara negara untuk lebih berkomitmen melawan korupsi.
"Godaan selama berkuasa luar biasa, sehingga bila tidak Istikamah akan mudah jatuh dalam skandal korupsi semacam itu," imbuhnya.
Menurut Zaki, biaya mahal dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi pintu masuk terjadinya korupsi. (*)
BACA JUGA:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News