Akademisi Top Bongkar Alasan Korupsi di Indonesia Makin Marak

28 Februari 2021 20:10

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa biaya politik yang besar di Indonesia merupakan salah satu alasan mengapa masih marak terjadinya kasus korupsi pejabat publik.

Menurutnya, biaya politik itu bisa dikurangi dengan mempertanyakan kembali tujuan seseorang terjun ke menjadi seorang politisi.

BACA JUGA: Edhy Prabowo Berkelit, Mengaku Korupsi untuk Kepentingan Rakyat

“Politisi yang mau duduk di kursi kekuasaan itu harus punya motivasi yang jelas. Jadi politisi itu untuk apa? Untuk mencari uang atau untuk mengabdikan kekuasaannya demi kepentingan rakyat?” kata dia kepada GenPi.co, Minggu (28/2).

Artinya, politisi itu seharusnya memperjuangkan sebuah jabatan tidak hanya dengan alasan ingin berkuasa saja. Ngorang menilai bahwa politisi di Indonesia rata-rata adalah produk dadakan.

“Maksudnya, dia tak punya track record sebagai aktor politik. Dia tak pernah dikenal apa yang dilakukan selama hidupnya. Nah, ketika dia ingin mengejar jabatan, dia jadi menggunakan uang yang banyak untuk mempromosikan diri,” paparnya.

BACA JUGA: Biaya Politik Ratusan Tinggi, Kepala Daerah Nekat Korupsi

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu memaparkan bahwa promosi diri yang dilakukan seseorang saat mengejar kursi kekuasaan merupakan alasan mengapa biaya politik di Indonesia mahal.

Ngorang menegaskan bahwa orang yang sudah punya rekam jejak yang jelas di dunia politik akan dikenal lebih baik oleh masyarakat dan tak perlu lagi melakukan promosi.

“Masyarakat sudah kenal karena orang bahwa dia sudah terbiasa melayani masyarakat. Jadi, dia tak perlu lagi menggunakan biaya yang banyak untuk memperkenalkan dirinya,” ujarnya.

Bahkan, di Amerika Serikat, masyarakat menyumbangkan dana kepada politisi dukungannya agar orang itu bisa terpilih untuk menduduki kursi jabatan.

“Di Indonesia kelemahannya kan tidak seperti itu. Rekam jejak dalam hal ini adalah dia memang punya kepedulian pada masyarakat dalam bentuk aktivitas sosial di daerah pemilihannya,” jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co