Kudeta ke Anas Urbaningrum Begitu Menggelegar, SBY Tersudut

01 Maret 2021 18:40

GenPI.co - Politikus senior Jhoni Allen Marbun mengeluarkan kartu As. Dia kembali mengungkit cara SBY mengkudeta Anas Urbaningrum. Ceritanya mengelegar. Ada yang tersudut dari cerita ini.

Gaya membongkarnya pun sangat simpel. Dia hanya merekamnya ke dalam video. Kemudian video itu viral dan di-upload ke YouTube.

BACA JUGA: Nasib Pasangan Weton Ini Ada yang Ambyar dan Berkibar

Dengan durasi 9 menit, semua jurus SBY saat mengkudeta Anas Urbaningrum dibongkar. Jhoni blkan-blakan menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah sosok yang melakukan kudeta di tubuh Partai Demokrat.

Politikus dari Dapil Sumatera Utara ini menceritakan secara detail. Dari ceritanya, kudeta itu berawal saat Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat berdasarkan hasil kongres 2010.

BACA JUGA: Hoki, Cuan dan Nasib Mujur! Semua Jadi Milik 3 Zodiak Ini

Dalam perjalanannya, Anas Urbaningrum kemudian tersandung kasus hukum. Ketika itu, kata Jhoni, status Anas Urbaningrum belum menjadi tersangka.

Lalu, SBY yang saat itu sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat lantas mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan Anas. Caranya, dengan membentuk Presidium.

Setelah Anas Urbaningrum menjadi tersangka, barulah digelar KLB pertama. Saat itu tujuannya memilih ketua umum untuk melanjutkan sisa kepemimpinan Anas.

BACA JUGA: 3 Zodiak Paling Ramah, Rezekinya pun Penuh Berkah 

Menurut Jhoni, saat itu SBY menyatakan hanya akan melanjutkan kepemimpinan Anas Urbaningrum.

Cerita serunya kemudian muncul. Jhoni mengaku diperintah SBY untuk membujuk Marzuki Alie untuk tidak mencalonkan diri jadi ketua umum Partai Demokrat. Saat itu Marzuki Alie menjadi Ketua DPR

Kemudian, pada Kongres 2015, Jhoni menuding SBY melakukan rekayasa agar menjadi calon tunggal. Sampai akhirnya SBY benar-benar terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat. 

BACA JUGA: 3 Weton Bangsawan, Hoki dan Rezekinya Nggak Sembarangan

Lima tahun berikutnya di Kongres 2020, SBY kembali disebut melakukan rekayasa dengan membuat aturan soal tata tertib acara.

“Pembahasan dan penetapan tata tertib acara tidak dilakukan. Salah satu isinya kan membatasi syarat dan tata cara pencalonan calon ketum. Selain itu, tidak ada LPJ dari Ketua,” ujar Jhoni yang dikutip Senin (1/3/2021).

BACA JUGA: Cintanya Tak Pernah Terbagi, 4 Zodiak Hokinya Kebangetan Banget

Imbas dari rekayasa ini, SBY disebut mendesain para ketua DPD agar mendeklarasikan Agus Harimurti Yudhyono (AHY) sebagai calon ketua umum. 

“Itulah yang mereka sebut aklamasi. Makanya AHY berada di puncak gunung, tetapi tidak pernah mendaki,” kata Jhoni. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co