GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal pada poin industri minuman keras (miras).
Terkait hal itu, akademisi Rocky Gerung melayangkan kritik atas sikap Presiden Jokowi tersebut.
BACA JUGA: Nasib 4 Zodiak Mendadak Berubah, Impiannya Jadi Kenyataan
"Seolah-olah presiden melakukan sesuatu yang gagah berani, 'Dengan ini saya cabut'," kata Rocky Gerung dalam kanal YouTube Rocky Gerung, Rabu (3/3).
Rocky Gerung menilai bahwa tindakan presiden mencabut perpres yang ditekennya sendiri itu tidak wajar.
"Ini sebetulnya kekacauan. Yang dimaksudkan dengan mencabut itu kalau sesuatu ditanam oleh orang lain baru dicabut," jelasnya.
Menurut Rocky Gerung, langkah tersebut merupakan hal yang mubazir.
BACA JUGA: 4 Zodiak Bakal Kaya Mendadak, Nasibnya Penuh Keberuntungan
"Itu kalau dia tanam sendiri terus dicabut, konyol namanya, kan," tegasnya.
Selain itu, Rocky menuntut pertimbangan Jokowi untuk menyetujui lampiran perpres yang menyatakan industri miras masuk dalam daftar positif investasi (DPI).
Menurut dia, presiden belum sempat memberikan penjelasan kepada publik, tapi sudah buru-buru mencabut perpres-nya setelah dikritik.
"Mestinya publik ingin dengar apa pembelaan presiden supaya ada debat tentang isu itu. Kalau begini, orang akan bertanya presiden ini paham sama yang dibuatnya apa tidak," bebernya.
Rocky bahkan membandingkan Jokowi dengan mahasiswa yang sedang mempertahankan skripsinya di hadapan penguji.
Akademisi itu menilai, seharusnya Jokowi dapat mempertahankan terlebih dulu penjelasannya di hadapan publik.
"Kan, mesti mempertahankan, kayak skripsi. Diganggu sedikit oleh penguji, 'Iya, saya tulis ulang'. Harusnya dia pertahankan skripsi itu," kata Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News