GenPI.co - Ferdinand Hutahaean menanggapi Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua umum Partai Demokrat.
Oleh banyak, maneuver mantan Panglima TNI yang saat ini menjabat Kepala kantor Staf Presiden itu karena dia memiliki ambisi untuk maju di 2024.
BACA JUGA:
Ferdinand mengucap, ambisi yang dimiliki Moeldoko itu sah-sah saja. Siapa pun boleh bercita-cita memimpin negeri ini.
"Siapa pun orang di dalam kancah politik tentu punya niat dan cita-cita menjadi calon presiden, calon wakil presiden, atau jadi menteri itu sah-sah," ucap Ferdinand kepada GenPI.co, Minggu (7/3) siang.
Eks politikus Partai Demokrat tersebut menjelaskan, untuk ambisi atau tidaknya Moeldoko menjadi capres atau cawapres tergantung pribadi masing-masing.
"Sangat masuk akal dan sangat logis seorang Moeldoko mantan panglima TNI jenderal bintang empat, sekarang kepala staf kepresidenan memiliki cita-cita lebih tinggi untuk menjadi presiden," ucap Ferdinand.
Terkait penetapan Moeldoko sebagai Ketua Demokrat, Ferdinand juga menyebut hal itu sah-sah saja.
Namun ia mengingatkan ada banyak hal yang harus dilewati. Sebab, Kemenkumham sendiri belum mengesahkan KLB kubu kontra-AHY itu.
BACA JUGA:
Sebaimana diberitakan, Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat oleh kubu kontra-AHY yang meggelar KLB pada Jumat (5/3) di Deliserdang, Sumatra Utara.
Ia terpilih dengan metode voting berdiri dalam acara yang dihelat di Hotel The Hill Sibolangit itu.
Pengumuman penetapan tersebut dilakukan oleh Jhony Allen Marbun selaku pimpinan sidang KLB sekali pun Moeldoko tidak hadir di ruang sidang.(*)
BACA JUGA:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News