GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyatakan kudeta Partai Demokrat oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan mantan Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih terus berlanjut.
"Sepertinya memang tidak akan menyerah begitu saja, walaupun saya menganggap bahwa Moeldoko agak backfire. Karena, publik ternyata lumayan mendukung AHY dan SBY," ujar Refly Harun, Kamis (10/3).
BACA JUGA: Soal Moeldoko, Refly Harun Tampar Keras Istana, Ngeri-Ngeri Sedap
Refly juga menilai bahwa ada kemungkinan publik merasa tidak puas dengan pemerintahan SBY di masa lalu. Kendati begitu, menurut Refly, publik masih memberi dukungan kepada AHY dan SBY.
Tidak hanya itu, Refly juga mengatakan bahwa Istana seperti bermain dua kaki. Sebab, menurut Refly pihak Istana tidak segera memberikan klarifikasi terkait sikap Moeldoko.
"So far, Istana seperti bermain dua kaki. Dua kakinya adalah mereka tidak mengatakan dengan jelas mengakui (AHY), tetapi tidak juga melakukan penolakan," ujar Refly.
BACA JUGA: Mendadak Refly Harun Bongkar Anak SBY, Faktanya Ngeri-Ngeri Sedap
Hal tersebut dinyatakan Refly Harun lantaran Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta pihak Partai Demokrat tidak memojokannya.
Refly, juga menyatakan ada kemungkinan bisa saja didasari motif kekuasaan maupun motif pribadi.
"Kita tahu bahwa hubungan elite-elite di sekitar kekuasaan tidak terlalu baik dengan SBY sejak pemilihan presiden 2004 silam" kata Refly. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News