GenPI.co - Analisis dari pengamat politik top satu ini diyakini dapat membuat kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kebakaran jenggot.
Teddy Mulyadi selaku Direktur Politik Lembaga Pengkajian dan Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB) menilai bahwa kasus KLB Demokrat yang terjadi di Deli Serdang seharusnya menjadi koreksi untuk SBY dan AHY.
BACA JUGA: Gahar! Polri Kena Wanti-wanti, Moeldoko Disebut Bukan Orang Biasa
Alih-alih kebakaran jenggot, pihak SBY maupun AHY seharusnya dapat berpikir jernih dengan tidak membawa nama-nama Kepala Staf Presiden (KSP) yang dijabat oleh Moeldoko.
Seperti kita ketahui, nama Moeldoko sendiri keluar sebagai Ketua Umum dari KLB versi Deli Serdang di Sumatera Utara, 5 Maret 2021 lalu.
"Jadi, mengemukanya kasus internal PD, seharusnya menjadi koreksi bagi SBY dan AHY," buka Teddy.
"Mereka malah seperti kebakaran jenggot menyikapi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang. Baik AHY maupun SBY langsung bikin statement-statement yang cenderung menarik-narik Presiden Jokowi," tambahnya.
Secara tersirat, Teddy juga menilai bahwa KLB Demokrat versi Deli Serdang dilakukan dengan tujuan untuk membuat kubu AHY panik.
"Saya kira tidak mungkin mereka mau melaksanakan KLB, bila dari awal sudah tahu menabrak AD/ART. Kelihatannya penggagas KLB begitu percaya diri melaksanakannya. Justru AHY yang langsung blingsatan," tambahnya.
BACA JUGA: Pengamat Top Pegang Kuncian AHY, Moeldoko Bisa Terdesak!
Lebih lanjut, Teddy pun meminta kepada AHY untuk tetap tenang dan tidak merasa panik dengan KLB yang terjadi di Deli Serdang, serta tidak mengaitkannya dengan status KSP milik Moeldoko.
"Intinya, kalau AHY merasa bersih, kenapa harus risih. Selesaikan persoalan internal Dmeokrat dengan bijak. Bukan dengan mengumbar omongan, bikin jumpa pers, sampai harus menyeret-nyeret Pemerintahan Jokowi," tegas Teddy.(gir/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News