GenPI.co - Direktur Center for Media and Democracy LP3ES Wijayanto blak-blakkan memberikan analisis menohok soal Presiden Joko Widodo dan KLB Partai Demokrat.
Menurutnya, konflik di tubuh Partai Demokrat sekarang ini bukan hal baru bagi pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA: Tetiba Relawan Jokowi Minta Moeldoko Mundur dari Kursi KSP
Hasil akhirnya pun seolah tertebak, hal itu berkaca dari dua perpecahan lain yang sempat terjadi pula ketika mantan Wali Kota Solo ini menjadi orang nomor satu di Indonesia.
“Sebelum ini Partai Golkar dan Partai PPP juga mengalami hal yang sama dan berakhir serupa dengan kemenangan bagi kubu yang berkuasa,” ujar Wijayanto kepada GenPI.co pada Senin (15/3).
BACA JUGA: Pesan Rocky Gerung ke Jokowi Pedas dan Dahsyat!
Semula Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie yang menentang pemerintah dibiarkan berkonflik dengan kubu Agung Laksono.
Lalu, keduanya pun dipertemukan dan pada akhirnya kembali bersatu dengan munculnya sosok Airlangga Hartarto sebagai ikon baru mereka.
“Diketahui, Airlangga ini memang sudah dekat dengan kekuasaan,” katanya.
Kasus serupa dengan hasil yang tak sama juga dialami oleh Partai PPP semasa Romahurmuziy.
Kini, perpecahan partai kembali terjadi di era Presiden Jokowi. Bahkan, inti perpecahan itu bukan lagi internal partai, melainkan melibatkan unsur istana.
Skenario yang terjadi di Partai Golkar dan Partai PPP kini pun bisa saja akan diterapkan kembali di konflik Partai Demokrat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News