Rocky Gerung Sikat KLB Demokrat, Menohok Banget

20 Maret 2021 20:20

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung mengatakan bahwa cara pers memberitakan kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang Partai Demokrat (PD) mencerminkan kemampuan Indonesia dalam bernegara sangat amburadul.

Terutama terkait peran pers yang seharusnya mampu membentuk persepsi publik dengan baik di negara demokrasi.

BACA JUGA: Kubu AHY dan Moeldoko Perang Poster Capres

“Pers yang seharusnya mengolah persepsi publik, itu nilainya jadi nol sekarang, negatif bahkan. Karena pers tidak mampu melihat sudut etis dalam peristiwa di Sibolangit itu,” ujarnya dalam diskusi daring di kanal YouTube Mardani Ali Sera, Jumat (19/3).

Menurut Rocky, pers tidak berusaha untuk menyajikan permasalahan etika yang terjadi dalam kasus KLB PD Deli Serdang.

“Pers malah mengeksploitasi sisi bahwa Demokrat punya masalah internal, oleh sebab itu, lumrah jika ada intervensi pihak lain. Jadi, seolah-olah tindakan kubu Moeldoko dibenarkan hanya karena Demokrat memiliki masalah internal,” katanya.

Filsuf itu menilai bahwa pers dan beberapa analis politik tidak mampu melihat ide di belakang pengambilalihan kepemimpinan PD.

“Idenya adalah kekuasaan mengambil alih partai politik. Lain masalahnya kalau Demokrat itu saya yang kudeta, itu nggak ada soal. Ini yang mengkudeta adalah kekuasaan, di situ masalah etikanya,” ungkapnya.

Rocky menegaskan bahwa hal tersebut mengindikasikan bahwa ada desain dari awal untuk mencuri threshold Partai Demokrat.

“Itu mereka ingin mencuri thresholdnya, karena mereka malas bikin partai baru. Ini pencurian, tapi pers bilang cover both sides, mari dengarkan argumentasi si pencuri,” paparnya.

BACA JUGA: 4 Tokoh Ini Calon Ketum PDIP dari Luar Trah Soekarno

Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa kegagalan Indonesia dalam berdemokrasi disebabkan oleh ketidakmampuan seluruh pihak untuk mengedepankan pertimbangan yang sehat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co