GenPI.co - Nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berhasil masuk empat besar capres 2024, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Center for Political Communication Studies (CPCS).
Adapun posisi pertama ditempati oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, diikuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Dahsyat! Survei Pilpres 2024: Dizalimi, Elektabilitas AHY 4 Besar
"AHY secara mengejutkan naik elektabilitasnya sebagai capres dari kisaran di bawah 2 persen menjadi 6,3 persen, mengejar Prabowo yang masih teratas serta Ridwan Kamil dan Ganjar,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta di Jakarta, Senin (22/3).
Menurut Okta, lonjakan elektabilitas AHY tidak bisa dilepaskan dari upaya sejumlah kalangan yang melibatkan pihak istana untuk melengserkan kepemimpinannya.
"Kongres luar biasa (KLB) yang terkesan sangat dipaksakan dan memilih KSP Moeldoko sebagai ketum yang bukan kader Demokrat mengundang simpati dari masyarakat," imbuhnya.
Senada dengan Okta, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Zaki Mubarak juga menilai bahwa meroketnya elektabilitas AHY memang tidak bisa dilepaskan dari efek KLB Partai Demokrat.
"AHY jadi makin populer dan mendapat banyak keuntungan politik sebagai pihak yang dizalimi," ujar Zaki kepada GenPI.co.
Menurut Zaki, psikologi politik masyarakat Indonesia memang sangat mudah bersimpati dengan pihak yang terzalimi.
Apalagi jika yang terzalimi karena tindakan penguasa yang sewenang-wenang.
"Jadi imbas KLB, bukannya menguntungkan, justru menciptakan kerusakan politik bagi KSP Moeldoko. Namanya makin rusak," jelasnya.
BACA JUGA: Kader Demokrat Kubu AHY Jangan Sakit Hati, Ruhut Memang Begitu
Zaki menambahkan, Moeldoko tidak hanya dimusuhi konstituen Partai Demokrat, tapi juga dinilai sebagai musuh demokrasi.
"Sebaliknya, AHY dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sukses menuai simpati publik," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News