Hasto Kristiyanto Bongkar Politik Megawati, Bikin Kader PDIP...

25 Maret 2021 06:15

GenPI.co - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mendadak membicarakan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Hal itu terungkap dalam peluncuran buku berjudul Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam yang digelar di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3). 

BACA JUGA: Eks Anak Buah SBY Bongkar Gubernur DKI Jakarta: Tangkap Anies!

Dalam acara yang ditayangkan di Channel YouTube dan akun Instagram milik Partai berlambang Banteng moncong putih itu.

Hasto Kristiyanto membeberkan, buku yang mengisahkan tentang kepedulian Megawati dalam merawat lingkungan itu menjadi pedoman dan mengajarkan kader partai untuk peduli terhadap lingkungan. 

Hasto juga mendorong politik kebangsaan harus mengedepankan politik lingkungan.

"Kami di partai, oleh Bu Megawati agak terharu, karena beliau selalu mengajarkan kami berpolitik itu merawat kehidupan, berpolitik itu membangun peradaban. Maka kebiasaan beliau menanam bagi kami itu jadi sesuatu tradisi kontemplasi yang di mana bagi seluruh kader PDIP sangat penting," jelas Hasto Kristiyanto.

BACA JUGA: Mendadak Amien Rais Berpesan Kepada Alumni 212, Mengejutkan

Menurut Hasto Kristiyanto, Megawati mengajarkan nilai luhur tentang kebudayaan memayu hayuning bawana. 

Maknanya, seluruh manusia harus menyatu dengan alam raya. Apalagi Indonesia merupakan negara yang dikaruniai keindahan yang luar biasa serta keanekaragaman flora dan fauna.

"Kami harus kembangkan sebagai suatu bentuk semangat untuk berdikari. Kalau kami melihat dari apa yang disampaikan Bu Mega, rasanya kami harus terus membangun semangat juang itu agar Indonesia yang gemah ripah loh jinawi ini," kata Hasto Kristiyanto.

"Mampu berdaulat di bidang pangan, sehingga kita tidak perlu lagi impor. Karena tinggal kemauan dari kita," tambahnya.

Dalam acara tersebut, hadir dua orang penulis buku, yakni Kristin Samah dan Maria Karsia. 

Kristin Samah membeberkan, buku kelima yang ditulisnya itu mengangkat nilai-nilai kehidupan dari sosok Megawati yang biasanya dikenal sebagai figur yang mapan secara politik.

"Ini jauh lebih bernilai dari sekadar politik, buku yang terakhir ini. Kalau mengutip pernyataan Pak Sekjen di prolog, ini adalah kitab kehidupan," jelas Kristin.

Menurut Kristin, pihaknya memperbanyak foto yang monumental dan menuliskan kutipan langsung dari Megawati. Dia menilai metode tersebut membuat buku ini enak sekaligus ringan dibaca.

"Bukan karena pendek-pendek naskahnya, bobotnya kurang. Justru bobotnya sangat substansial. Karena berbicara soal politik pangan, politik, cara berpolitik yang beradab dan seterusnya. Banyak sekali nilai-nilainya," ungkap Kristin Samah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co