Mendadak Rizal Ramli Beber Fakta SBY, Bisa Bikin Mati Kutu

25 Maret 2021 07:20

GenPI.co - Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli blak-blakan mengungkapkan, gejala intervensi eksternal dalam kasus kudeta Partai Demokrat menunjukkan tingkatan demokrasi di Indonesia yang masih sangat rendah.

Hal tersebut diungkapkan Rizal Ramli dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun.

BACA JUGA: Eks Anak Buah SBY Bongkar Gubernur DKI Jakarta: Tangkap Anies!

Rizal Ramli membeberkan hal tersebut telah terjadi sejak masa kepemimpinan Soeharto.

Ekonom senior ini pun menyebut bahwa untuk menghindari intervensi partai politik, para pengurus partai politik juga harus menjaga situasi demokratis partai secara internal.

"Supaya tidak mau intervensi, harus juga demokratis di dalamnya dong," kata Rizal Ramli, Senin (22/3).

"Timbal balik. Kalau partainya sangat demokratis di dalam, anggota merasa betul-betul terwakili, nggak ada anggota yang mengajak KLB," bebernya.

BACA JUGA: Mendadak Amien Rais Berpesan Kepada Alumni 212, Mengejutkan

Menanggapi pernyataan Rizal Ramli tersebut, Refly Harun pun mempertanyakan soal demokrasi internal, terutama di Partai Demokrat yang justru dilupakan para kader partai politik.

Rizal Ramli pun mengungkapkan kekecewaan pribadi dirinya terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menurutnya mengerti dan memahami prinsip demokrasi tapi justru membuat Partai Politiknya menjadi partai keluarga.

"Saya agak kecewa dengan SBY karena SBY kan terdidik, ngerti prinsip-prinsip demokrasi, kok bisa segitunya saking sayang anaknya, makin lama Partai Demokrat jadi partai keluarga," tegasnya.

Tak hanya itu, Rizal Ramli juga turut menyoroti soal semua anak SBY yang menjabat sebagai pengurus dan menjadi pemegang keputusan utama di Partai Demokrat.

"Semua anak-anak SBY jadi pengurus dan sebagainya, keputusan utama ditentukan oleh keluarga SBY doang. Nah, jadi saya memang ada penyesalan bukan dalam konteks demokrat aja," jelasnya.

Rizal Ramli juga mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia terlalu fokus dalam konteks mengubah dari otoriter menjadi demokratis dalam ruang lingkup yang luas.

"Kita lupa memperjuangkan demokrasi internal partai politik, padahal ini sangat penting sekali, percuma punya sistem yang demokratis, tapi partai-partai secara internal itu feodal tidak demokratis," kata Rizal Ramli.

"Jadi kayak perusahaan keluarga gitu, akhirnya mereka tidak memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa kita," sambungnya.

Rizal Ramli pun menyampaikan pesan singkatnya kepada SBY terkait kondisi Partai Demokrat saat ini yang makin lama semakin menurun elektabilitasnya.

"Kepada pak SBY saya juga minta, you are well educated, sangat terdidik, ngerti sistem demokrasi, ubah dong partainya agar supaya lebih demokratis jangan hanya jadi partai keluarga," jelas Rizal Ramli.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co