SBY Habis Dikuliti Kubu Moeldoko, Telak Banget

GenPI.co - Demokrat Kubu Moeldoko terus melawan tudingan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). SBY pun ikut dikuliti kubu Moeldoko.

Kubu Moeldoko menganggap tudingan yang menyebut Jhoni Allen Marbun sebagai pelaku kudeta kepemimpinan dianggap salah alamat.

Juru bicara Partai Demokrat versi KLB, Muhammad Rahmad, tegas menyebut Jhoni Allen korban kesewenang-wenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

BACA JUGA: 4 Zodiak Jago Bikin Happy, Hokinya Bawa Berkah Segini

Dia juga disebut menjadi korban AHY sebagai Ketua Umum yang memecat Jhoni dari DPR.

Kader seperti Jhoni Allen Marbun, katanya, pantas mendapatkan keadilan atas tindakan yang dia anggap sewenang-wenang itu.

BACA JUGA: Prediksi Mimpi Berbalut Rezeki Tak Bertepi, Isinya Mendebarkan

“Jhoni Allen Marbun adalah kader Partai Demokrat dan juga Anggota DPR RI yang sedang mencari keadilan melalui jalur yang benar,” sebut Rahmad.

Solusi dari persengketaan ini memang melalui Mahkamah Partai. Tetapi saat ini langkah itu dinilai hanya tulisan di atas kertas.

“Mahkamah Partai di dalam Partai Demokrat berada dalam kekuasaan SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi,” kata Rahmad kepada wartawan, Kamis (25/3/2021).

Fakta itu menurutnya tak bisa digunakan sebagai institusi independen untukk mencari keadilan.

Dia mengingatkan, banyak contoh manajemen organisasi partai yang sewenang-wenang dan brutal kepada kader akhirnya dihukum pengadilan.

Dia meyakini, pengadilan akan memberikan putusan yang bijak dan adil.

BACA JUGA: Bisa Bikin Gemetar! Max Sopacua Bocorkan Isu Pertemuan Hambalang

“SBY, sebagai Ketua Majelis Tinggi yang memiliki wewenang penuh mengatur Mahkamah Partai maupun AHY sebagai Ketua Umum, tidak boleh seenaknya memecat dan mem-PAW kader partai,” tambahnya.

Menurut Rahmad, semua ada ketentuannya dan aturan mainnya. SBY dan AHY, menurut dia, tidak bisa berlaku brutal dan liar.

BACA JUGA: Keuangan 4 Zodiak Wow Banget, Hari Ini Bakal Hoki

Menurut dia, SBY dan AHY akan lebih elok bila memberikan contoh dan teladan yang baik kepada masyarakat.

Utamanya dengan menunjukkan cara mengelola partai politik yang modern, terbuka, dan santun. (*)