GenPI.co - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. M Hidayat Nur Wahid (HNW) sebelumnya mengutuk kejahatan terhadap rumah Ibadah, seperti pengeboman di depan Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa hari lalu.
Bahkan, Hidayat Nur Wahid menganggap pengeboman di depan Gereja Katedral tersebut merupakan rangkaian teror terhadap rumah ibadah sejak dua tahun terakhir.
BACA JUGA: Menggetarkan Jiwa, Ucapan Keras DPR Soal PTM, Nadiem Dengarkan
Menanggapi itu, Pakar Hukum Tata Negara Unpar Bandung, Asep Warlan Yusuf mengaku tak sepakat dengan pernyataan pejabat MPR RI tersebut.
Menurutnya, pengeboman depan gereja tersebut bukan melulu masalah yang dikaitkan dengan agama, sehingga memberi efek jera tidak cukup hanya dengan cara mengutuk, karena itu tidak akan berpengaruh apapun.
"Tidak! kutukan, mencela, atau meminta polisi untuk tegas sudah banyak dilakukan sebelumnya namun semua tetap terjadi lagi," tegas Asep dalam pernyataannya kepada GenPI.co saat dihubungi melalui seluler, Selasa (30/3/2021).
BACA JUGA: Ucapan Gatot Nurmantyo Keras, Mulai Berani Serang Seniornya
Asep menilai ucapan kutukan atau mencela sekali pun dari MUI, tokoh masyarakat, dan anggota partai sekali pun tidak akan berpengaruh.
"Kemiskinan, ajaran agama yang disalahgunakan, atau otak pelaku utama belum ditangkap kasus yang sama masih mungkin terjadi, sehingga kutukan saja tidak akan memberikan efek jera," tutur Asep.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News