GenPI.co - Akademisi Abdul Aziz Nasihuddin menyoroti taktik maut Ketua DPR RI sekaligus kader PDIP Puan Maharani yang terus melakukan gerilya politik.
Aziz memandang, Puan seolah ingin menunjukkan taring tajamnya di kancah politik nasional.
BACA JUGA: Komentar Pedas PDIP Bandingkan Gibran dengan Puan, Duh Nyelekit
Putri Megawati itu tak ingin terjebak oleh bayang-bayang ketokohan ibunya atau bahkan sang ayah, Soekarno.
Hal itu berkaca dari perjalanan politik Puan yang melesat tajam dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Puan punya peluang besar buat menggantikan Megawati di 2024,” ujar Aziz saat dihubungi GenPI.co, Selasa (30/3/2021).
Sejak pidato Megawati di acara peluncuran buku “Merawat Pertiwi” pada Rabu (24/3), isu soal tokoh yang cocok menggantikan posisi Ketum PDIP memang terus mengemuka.
Dalam pidatonya itu, Megawati mempersilakan bagi kader yang ingin menggantikan posisinya. Namun, dengan syarat PDIP harus langgeng dan tak bubar di tengah jalan.
Nama Puan Maharani pun muncul di posisi teratas. Dia adalah bagian dari trah Soekarno yang selama ini membesarkan dan berjasa bagi perkembangan PDIP.
Bagi Aziz, Puan ini memang seperti sudah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh Megawati.
Sebab, Puan sering kali ditunjuk untuk mengisi posisi-posisi penting.
Pada periode pertama Presiden Jokowi misalnya, Puan didapuk menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia 2014-2019.
Adapun, di era periode kedua Presiden Jokowi, Puan mengisi kursi Ketua DPR RI 2019-2024.
Diketahui, Megawati Soekarnoputri untuk kesekian kalinya terpilih kembali menjadi Ketum PDIP periode 2019-2024.
BACA JUGA: Kemampuan Berpolitik Jokowi Top, Diam-diam Punya Power Menakutkan
Pada 2024 itu lah nantinya tampuk kekuasaan Mega di PDIP akan berakhir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News