Balas Moeldoko, Anak Buah SBY Bongkar Fakta Mengejutkan

01 April 2021 08:45

GenPI.co - Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief mengungkapkan fakta terbaru yang mencengangkan tentang Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Andi Arief blak-blakan mengatakan bahwa Moeldoko pernah menghadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan membawa map meminta posisi ketua umum Partai Demokrat.

BACA JUGA: Moeldoko Tertipu Makelar Politik, Skenario Mautnya Salah Langkah

Hal tersebut terungkap dalam cuitan Andi Arief dalam akun Twitternya @Andiarief_.

"Pertama, menghadap SBY gunakan baju TNI lengkap 2014 meminta Marzuki Alie jadi sekjen kongres Demokrat. Kedua, setelah pensiun menghadap SBY membawa map meminta posisi ketum Demokrat," kata Andi Arief dikutip GenPI.co, Rabu (31/3). 

Andi Arief pun membeberkan, jika Mantan Panglima TNI itu kini berbohong lagi soal sikapnya yang mengaku konsisten menjaga demokrasi. 

Sebelumnya, Moeldoko buka suara terkait tuduhan dan juga kapasitasnya sebagai sipil yang menjaga demokrasi.

BACA JUGA: Akademisi UI Seret Amien Rais dan Din Syamsuddin di Kasus Bom

Hal tersebut disampaikan Moeldoko melalui akun Instagram @dr_moeldoko, Selasa (30/3).

"Ini Moeldoko tidak pernah berubah dan tidak akan pernah berubah. Kita perlu kritis melihatnya. Tuduhan itu tergantung bagaimana konteksnya dan siapa yang berbicara," kata Moeldoko.

Menurut Moeldoko, ia meyakini prajurit TNI tidak akan mudah diprovokasi, karena selama dia memimpin, dia selalu menanamkan kebajikan juga kesejahteraan dan profesionalisme.

"Pilihan saya ini adalah hak politik saya sebagai seorang sipil. Ketika saya bertugas di militer, tugas saya mengawal stabilitas dan juga demokrasi," beber Moeldoko.

"Saat ini, saya sebagai sipil, saya tetap konsisten dengan tugas tersebut. Yaitu tugas menjaga demokrasi yang telah melekat di hati saya. Mengalir dalam darah saya," lanjutnya.

Menurutnya, ia tidak pernah mengemis untuk mendapat pangkat dan jabatan. Apalagi, menggadaikan yang selama ini dia perjuangkan.

"Ada orang-orang yang berpolitik dengan cara-cara mencari perhatian dan membonceng kanan-kiri, mengorbankan jiwa nasionalismenya, jiwa Pancasilanya. Padahal tidak ada yang menggubrisnya," tegas Moeldoko.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co